Sosok Bibras Natkho, Pemain Muslim Pertama yang Jadi Kapten Timnas Israel
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
13 - Jul - 2021, 05:13
INDONESIATIMES - Bebras Natcho atau Bibras Natkho merupakan sosok pemain bola yang unik. Gelandang yang kini berusia 33 tahun ini merupakan pesepakbola muslim pertama yang pernah menjabat sebagai kapten Timnas Israel.
Bagi sebagian orang, memang akan terasa janggal melihat ada pemain beragama Islam di skuad Israel, bahkan dipercaya menjadi kapten Timnas. Pasalnya, Israel sudah terlalu lekat sebagai negara orang Yahudi.
Baca Juga : Media Officer Persedikab: Tunggu Kepastian Liga untuk Datangkan Pelatih
Melansir melalui The Independent, kemunculan Natkho sebagai sosok muslim yang mengemban jabatan kapten di Timnas Israel memang sempat menimbulkan pro dan kontra. Namun Natkho sendiri tak mempedulikan itu.
Ia sejatinya memang orang asli Israel yang kebetulan memeluk agama Islam.
“Adalah kebanggaan besar bagi saya bisa menjadi kapten tim nasional [Israel]. Hal tersebut sebenarnya juga merupakan keinginan dari ayah saya,” ujar Natkho.
Jiwa kepemimpinannya pun bahkan sudah dimulai saat ia menjabat kapten di Timnas Israel 19. Oleh sebab itu, adalah hal yang wajar saat Natkho diberi tugas serupa di skuad senior, dan ia tidak merasa canggung.
“Ayah saya bangga ketika saya bisa menjadi kapten di tim nasional kelompok umur [Timnas U19]. Pengalaman itu membantu saya ketika menjadi pemimpin lagi di tim senior," beber Natkho.
"Ayah saya sejak dulu sangat yakin saya bisa menjadi pemimpin di mana pun saya bermain, tak hanya sebagai seorang pemain saja,” lanjutnya.
Bibras Natkho lahir pada 18 Februari 1988 dan tumbuh besar di Kfar Kama, Israel Utara. Ia merupakan etnis Circassian yang sebenarnya banyak tinggal di Rusia dan Turki.
Namun ada pula orang-orang etnis tersebut yang menetap di kawasan Timur Tengah, juga Israel. Natkho menyadari bahwa tak mudah bagi dirinya saat harus berada dalam kelompok minoritas di negara seperti Israel.
Maka, saat mendapatkan kesempatan menjadi kapten Timnas Israel, ia sadar benar peranan seperti apa yang dilakoninya. Sebagai pesepakbola muslim pertama yang menjadi kapten Timnas Israel, ia berharap dapat memberikan dampak positif, terutama dalam memecah dinding pembatas antara warga muslim yang hidup di tengah-tengah mayoritas kaum Zionis di Israel...