Mahasiswa Poliwangi Sayangkan Tindakan Pemkab Banyuwangi Terkait Penandatanganan Batas Wilayah Ijen
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Dede Nana
07 - Jul - 2021, 03:27
BANYUWANGITIMES - Masyarakat Banyuwangi saat ini digemparkan oleh kabar baru tentang Kawah Ijen. Banyak yang menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Banyuwangi mengenai perjanjian untuk pembagian Tapal Batas Pengelolaan Ijen antara Bondowoso dan Banyuwangi.
Menurut Bagus Alfiyan Pujo Santoso Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri (Poliwangi) Banyuwangi, bahwasanya Ijen merupakan salah satu ikon Kabupaten Banyuwangi sejak dulu. Dari sejak belum berkembang hingga sekarang menjadi salah satu primadona tempat kunjung wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan gambar Ijen juga tercantum pada logo dari Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga : Viral Lewat Akun Youtube, Tukang Pijat Tulungagung Ini Penghasilannya Rp 10 Juta per Bulan
“Yang tentunya setiap makna dalam logo tidak ada yang kebetulan. Atau bahkan secara sembrono tercantumkan. Baru-baru ini juga muncul tanggapan dari pemerintah yang menyebutkan "Masyarakat Banyuwangi Sudahlah Jangan Buang-Buang Tenaga". Ini bukan merupakan buang-buang tenaga kami yang sia sia, karena kami meyakini dan merasa bahwa Ijen adalah potensi Banyuwangi, “ujar Bagus melalui WhatsApp (WA) Selasa (6/7/2021).
Permasalahan Ijen kali ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya masyarakat Banyuwangi. Ijen merupakan potensi wisata Banyuwangi. Tanda tanya besar dinamika apa yang dimaksudkan pemerintah daerah Banyuwangi dalam penandatanganan itu? Penekanan apa yang diterima? Paksaan dengan cara apa yang dilakukan?
“Kami seolah-olah dibuat bingung atas ketidaksinkronan antara penyampaian lisan dan bukti tulisan yang ada. Katanya, kebijakan memang berdasar dari suatu kebajikan. Katanya, memperjuangkan apa yang semestinya menjadi hak kita semua untuk didapatkan,” imbuhnya.
Lantas tambah Bagus, kenapa ketika sudah menjadi milik Banyuwangi justru akan dilepas begitu saja? Hanya karena sebuah dinamika? Tindakan yang memicu permasalahan besar yang seakan akan menjadi sebuah ketidaksengajaan yang bisa semudah itu ditoleransi.
Alumni SMAN 1 Srono menuturkan permasalahan yang ada memang bukan kali pertama terjadi. Perdebatan mengenai status kepemilikan Gunung Ijen pun sejak tahun 2007 sudah pernah diperbincangkan, karena potensi wisata dan tambang belerang yang dimiliki gunung berapi dari Ijen tersebut.
Selama 14 tahun telah berlalu, Ijen berdiri kokoh dan dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Banyuwangi...