Dalam Pantauan, BNI Sebut Agen Bodong Penyalur Bansos di Bondowoso Lebih Dari 13
Reporter
Abror Rosi
Editor
Pipit Anggraeni
03 - Jul - 2021, 02:03
BONDOWOSOTIMES - Manajer Pemasaran BNI 46 Bondowoso Bambang Susilo, mengakui jika banyak agen bodong penyalur Bantuan Sosial. Bahkan, jumlahnya lebih banyak dari temuan yang disebut Dinas Sosial.
Meski begitu, Bambang enggan menyebut jumlah yang ia maksud. Namun, pihaknya memastikan telah melakukan pembinaan kepada mereka dengan melayangkan surat teguran dan akan dipantau perbaikannya selama satu bulan ke depan.
Baca Juga : Aliansi Penyelamat Ijen Minta Dewan Gunakan Hak Interpelasi kepada Bupati Banyuwangi
"Dari 13 akhirnya kita temukan banyak. Kita langsung melakukan evaluasi intern," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (2/7/2021).
Bambang menegaskan, dalam pembentukan agen pihaknya melakukan survei lokasi untuk memastikan calon agen tersebut betul-betul memiliki kegiatan usaha.
Meski demikian, pihaknya tak bisa memastikan apakah persyaratan yang diajukan benar-benar milik sendiri atau justru milik orang lain.
"Rata-rata agen sudah foto bersama tempat usaha. Bisa jadi milik orang, kita kan tidak tahu," akunya.
Menurutnya, total ada 217 agen bansos di Kabupaten Bondowoso dan ditemukan belasan agen bansos bodong. "Kalau KPM (Keluarga Penerima Manfaat) sekitar 82 ribu," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Sosial Bondowoso menyebut ada 13 e-Warung atau Agen BNI 46 bodong temuan di beberapa wilayah.
Mereka tercantum sebagai penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai e-Warung. Namun, faktanya tak ada warung sembako saat diperiksa ke lapangan.
Padahal, kriteria warung bisa menjadi Agen BNI 46 atau e-Warung harus toko sembako, punya usaha tetap. Artinya buka setiap hari, bukan yang hanya buka saat distribusi bantuan.
Demikian diterangkan oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Saifuddin Suhri, dikonfirmasi awak media Jumat (2/7/2021).
Baca Juga : Baca Selengkapnya