Berdayakan Perempuan Sebagai Agen Perdamaian di Kota Batu, Walikota Batu Apresiasi Program Desa Damai Wahid Foundation
Reporter
Mariano Gale
Editor
Dede Nana
09 - Jun - 2021, 07:22
JATIMTIMES- Wahid Foundation tengah mencanangkan pemberdayaan perempuan melalui program desa damai yang dimilikinya. Hal itu sangat diapresiasi oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
Hal itu membuat Wahid Foundation bersama perwakilan Kelompok Kerja (Pokja) Desa Damai Sidomulyo dan Gunungsari serta Kepala Desa Gunungsari dan Kepala Desa Sidomulyo berkunjung ke Balai Kota Among Tani, untuk menemui Dewanti, Rabu (9/6/2021).
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Kediri Serahkan Bukti Kepesertaan DLHKP Kota Kediri
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan konsultasi, koordinasi, dan sinergi dengan Pemerintah Kota Batu, terkait program Desa Damai yang dicanangkan Wahid Foundation di Desa Gunungsari dan Desa Sidomulyo.
Visna Vulovik selaku Program Manager Desa Damai sekaligus Asisten Direktur Wahid Foundation mengatakan, dalam mewujudkan Desa Damai Sidomulyo, Wahid Foundation masuk lewat pemberdayaan ekonomi. Kemudian mencoba merekatkan masyarakat secara pelan-pelan, dan membuat mereka saling berkomunikasi satu sama lain, meskipun berbeda latar belakang.
Selan itu, Wahid Foundation juga memberikan akses permodalan dan pelatihan wirausaha melalui pembinaan perempuan, untuk pelatihan bagi masyarakat desa dalam melihat potensi konflik yang bersumber pada intoleransi.
"Kami memberikan pelatihan bagi masyarakat desa untuk mendeteksi dini dalam melihat potensi konflik yang muncul," ujarnya.
Lebih lanjut Visna menambahkan, program Desa atau Kelurahan Damai memiliki sembilan indikator. Di antaranya pendidikan dan perdamaian serta kesetaraan gender, praktik nilai-nilai persaudaraan dan toleransi, serta adanya pranata bersama yang dapat memantau pelaksanaan Desa atau Kelurahan Damai.
"Sebagai contoh perwujudannya adalah pembentukan sebuah kelompok kerja (pokja), pemantau pelaksanaan Desa atauKelurahan Damai di tingkat desa, yang minimal 30 persen anggotanya adalah wanita," ujarnya.
Dalam pertemuan ini, dijelaskan juga tentang Rumah Ayom, yaitu program untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat rentan seperti siswa putus sekolah, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan jenis kekerasan lainnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya