Dikenal Angker, Lokasi Kecelakaan Maut Poncokusumo Ada Kuburan Mayat Anggota PKI
Reporter
Hendra Saputra
Editor
A Yahya
03 - Jun - 2021, 02:54
MALANGTIMES - Area sekitar di Jalan Raya Dusun Simpar, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang tempat terjadinya kecelakaan maut tunggal mobil bak terbuka L300 yang menewaskan 8 orang memang dikenal angker. Mulanya dikabarkan di lokasi kecelakaan terdapat pemakaman korban perang melawan Belanda.
Namun, belakangan diketahui bahwa di jalur Bromo tersebut adalah tempat pembuangan mayat orang-orang yang tergabung dalam Partai Komunis Indonesia (PKI). Informasi itu didapat wartawan MalangTIMES dari keterangan sesepuh di Desa Wringinganom, Mbah Pa'at.
Baca Juga : Anggota DPR RI Sonny Lakukan Sosialisasi Program UMi
Insiden kecelakaan tersebut terjadi karena sang sopir dianggap lalai ketika berkendara sehingga membuat mobil yang dikemudikan menabrak satu pohon yang berada di pinggir jalan raya.
Uniknya, pohon tersebut tidak roboh atau mengalami kerusakan parah. Pohon itu hanya terkelupas kulit luarnya saja. Namun pikap yang menabrak justru ringsek di bagian depan hingga menyebabkan sopir mengalami patah di sebagian tulangnya akibat gencatan yang cukup keras.
Melihat fenomena tersebut, wartawan MalangTIMES tertarik untuk mengungkap sisi lain dari peristiwa maut yang membuat sang sopir menjadi tersangka dalam kecelakaan itu.
Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Achmad Muslimin mengatakan bahwa di area dekat dengan TKP terdapat pemakaman korban perang melawan Belanda.
Informasi itulah yang membuat media ini tertarik untuk menguliknya. Menempuh perjalanan sekitar 36 kilometer dari Kepanjen, media ini mencoba mencari narasumber yang mengetahui kebenaran adanya pemakaman tersebut.
Kades Wringinanom, Achmad Muslimin sendiri mencoba memberikan informasi bahwa di Dusun Simpar, Desa Wringinanom terdapat satu orang yang usianya lebih dari 1 abad. Ialah mbah Supa'at yang tepat berusia 111 tahun pada tahun 2021.
Namun untuk menuju kediaman mbah Pa'at tidaklah mudah, karena dari TKP kecelakaan masih harus menempuh kurang lebih 2 kilometer. Bahkan, media ini sempat beberapa kali bertanya kepada warga Dusun Simpar untuk mengetahui rumah pria yang telah lahir 100 tahun lebih itu.
Rumah Mbah Pa'at sendiri berada di perkampungan padat penduduk...