Pemulihan Ekonomi, Menko Airlangga Dukung Inklusi Keuangan bagi Pesantren
30 - May - 2021, 01:53
INDONESIATIMES - Pemulihan ekonomi Indonesia terus menunjukan tren positif. Pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I-2021 hanya terkontraksi sebesar -0,74% (yoy), membaik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Perbaikan kondisi ekonomi pada kuartal pertama ini tentu saja tak lepas dari intervensi kebijakan yang dilakukan Pemerintah. Konsumsi rumah tangga meski masih terkontraksi, namun membaik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca Juga : Hadir Dalam Konfercab IX PCNU Kota Kediri, Walikota Berharap Kolaborasi Terus Berjalan dengan Baik
Di saat yang sama, produsen merespon perbaikan permintaan domestik dengan meningkatkan produksi melalui investasi. Pemerintah terus bersinergi untuk membangun optimisme dan menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan mengendalikan Covid-19 melalui PPKM Mikro dan vaksinasi. Juga dengan dukungan stimulus fiskal serta reformasi struktural UU Cipta Kerja. Di sini diharapkan proses pemulihan ekonomi nasional dapat dipercepat dan pertumbuhan inklusif dapat dicapai.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sebanyak 229 juta jiwa, memiliki posisi strategis dalam mengembangkan keuangan syariah global.
“Beberapa dukungan yang dilakukan Pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah yaitu dengan mendorong pembangunan ekonomi dan industri halal, mendorong kerja sama perdagangan produk halal, serta harmonisasi standar dan akreditasi halal global,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, secara virtual dalam pembukaan “Seminar Nasional Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan bagi Pesantren”, Kamis (27/5/2021).
Pada masa pandemi Covid-19, kinerja perekonomian sektor halal mampu menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan perekonomian nasional semasa Covid-19. Pada 2020, pertumbuhan Halal Value Chain terkontraksi sebesar -1,72%, lebih rendah dibanding kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar -2,1%.
“Koordinasi dan sinergi harus terus dipertahankan dan diperkuat dalam mendukung inklusi keuangan bagi pesantren,” tutur Airlangga.
Inklusi keuangan di Indonesia pun terus mengalami peningkatan. Kepemilikan akun pada 2020 sebanyak 61,7% meningkat dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 55,7%.
Sementara penggunaan akun sebanyak 81,4% tahun 2020. Hal ini sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024...