Kudeta Berdarah, Sengguruh Jadi Penguasa Blitar setelah Bunuh Adipati Aryo Blitar I
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
26 - May - 2021, 09:49
BLITARTIMES - Nama Ki Ageng Sengguruh sering dikonotasikan sebagai tokoh antagonis dalam sejarah rakyat Blitar dan Tulungagung. Dalam cerita tutur, Sengguruh dikisahkan merebut tahta kekuasaan Kerajaan Blitar setelah membunuh Adipati Aryo Blitar I.
Menurut cerita tutur yang berkembang di kalangan masyarakat Desa Aryo Jeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Ki Ageng Sengguruh adalah seorang penyebar agama Islam yang berasal dari Lumajang. Dia tiba di Blitar setelah cukup lama berada di Malang.
Baca Juga : Sukseskan Vaksinasi, Pemkab Blitar Dapat Tambahan 8.445 Vial Vaksin AstraZeneca
Di Blitar, Sengguruh yang masih satu perguruan dengan Nilosuwarno kemudian diangkat sebagai patih Blitar. Nilosuwarno adalah pemimpin Blitar saat itu yang bergeral Adipati Aryo Blitar I.
Pusat kekuasaan Blitar waktu itu berada di selatan Kali Brantas. Tempat tersebut saat ini dikenal dengan Desa Aryo Jeding, Kecamatan Rejotangan, yang masuk wilayah administratif Kabupaten Tulungagung.
Karena masih satu perguruan, Nilosuwarno dan Sengguruh memiliki hubungan yang sangat dekat. Namun, di dalam politik, tidak ada kawan abadi dan lawan abadi. Dari sinilah konflik perebutan kekuasaan dimulai.
Sengguruh memiliki istri bernama Dewi Sulastri. Dewi Sulastri digambarkan sebagai sosok haus kekuasaan. Dia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Dewi pun mulai menghasut suaminya untuk melakukan konspirasi menggulingkan takhta sang adipati.“Sengguruh itu sebenarnya orang baik, tapi istrinya yang jahat dan haus kekuasaan. Melihat istri sang adipati, yakni Dewi Rayung Wulan, hidup enak sebagai permaisuri, dia berambisi menjadi ratu. Akhirnya Sengguruh dihasut untuk menggulingkan adipati,” ungkap Warno, juru kunci situs Aryo Jeding, kepada BLITARTIMES.
Dengan tipu muslihatnya, Sengguruh akhirnya berhasil membunuh Adipati Aryo Blitar I di Malang. Awalnya, Patih Sengguruh merencanakan pembunuhan Adipati Aryo Blitar I dengan cara memedayai permaisuri yang saat itu sedang hamil. Dengan dilandasi niat buruk, Sengguruh menyarankan kepada permaisuri untuk memakan ikan emas bader bang sisik kencana untuk kebaikan si jabang bayi. Permaisuri terpancing dengan hasutan Sengguruh dan meminta dicarikan ikan tersebut.
“Permaisuri Adipati Aryo Blitar I bernama Dewi Rayung Wulanitu putri dari Kerajaan Kartasura. Kalau Nilosuwarno menurut kepercayaan adalah putra Ronggo Lawe,” beber Warno...