Pedagang Pasar Tradisional di Kota Kediri Divaksin, Apa Kata Mereka?
Reporter
Bambang Setioko Kediri TIMES
Editor
Yunan Helmy
26 - May - 2021, 03:29
KEDIRITIMES - Demi kejar target, vaksinasi untuk pedagang pasar tradisional terus berlanjut. Selasa, (25/5/2021) penyuntikan vaksin dilakukan di dua lokasi pasar tradisional dengan sasaran 510 pedagang. Yakni 360 pedagang Pasar Setonobetek dan 150 pedagang Pasar Grosir Ngronggo.
Tutik, salah satu pedagang di Pasar Setonobetek, mengatakan bahwa ia sangat bersyukur dengan program vaksinasi ini. “Senang banget. Saya kan orang awam. Jadi, saya ikuti saja anjuran pemerintah. Toh ini juga demi kebaikan bersama,” ungkap wanita asal kelurahan Pakunden ini, (Selasa, 25/5).
Baca Juga : Ajang Peparprov, Pelari Kediri Sabet Medali Emas
Ia mengatakan bahwa tidak ada keraguan tentang kegiatan vaksinasi ini. Justru program ini yang ia dambakan mengingat supaya covid-19 bisa segera berakhir.
“Saya yakin, ini kan anjuran pemerintah. Kan ya nggak mungkin kalau kita diblusukno (dijerumuskan),” ungkapnya khas dengan menggunakan bahasa Jawa.
“Apalagi bagi orang yang bekerja di pasar, yang banyak bersinggungan dengan orang-orang dari berbagai daerah. Membentengi diri dengan vaksin menjadi hal yang sangat penting,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wijaya Safitri, wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang pecel di Pasar Setonobetek, sebelum melakukan vaksinasi sempat merasa ragu. Namun kemudian ia menyatakan kesiapannya dalam menerima vaksin.
“Karena saya butuh, apalagi kan kita interaksi sama orang banyak. Jadi, saya meyakinkan diri saya untuk melakukan vaksinasi ini,”ungkap wanita asal Setonopande itu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Adi Siswanto, warga kelurahan Tirtoudan. Menurut dia, vaksinasi ini merupakan salah satu solusi yang efektif.
“Bagi pedagang di pasar, ketemu dengan orang banyak adalah hal yang tidak bisa dihindarkan. Kita harus pandai-pandai menjaga diri. Soalnya, di rumah juga ada keluarga. Setidaknya setelah divaksin, kita jadi lebih tenang” tuturnya.
Sementara itu, Rini Kustiowati, wanita yang sehari-hari berdagang baju di Pasar Setonobetek, mengatakan bahwa ia sempat merasa takut ketika akan melakukan vaksinasi. Namun bukan karena vaksinasinya, melainkan karena jarumnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya