Lanjutkan Kuliah, Guru TK Ini Dipecat setelah Berurusan dengan Debt Collector Puluhan Pinjaman Online
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
18 - May - 2021, 03:22
MALANGTIMES - Niat baik seorang Guru TK (taman kanak-kanak) sebut saja Mala warga Kecamatan Sukun, Kota Malang yang ingin melanjutkan kuliahnya harus terhenti ketika dirinya berurusan dengan Debt Collector puluhan perusahaan pinjaman online.
Mala pun menjelaskan awal mula dirinya berurusan dengan Debt Collector dari puluhan perusahaan pinjaman online. Awalnya berniat meminjam uang sebesar Rp 2,5 juta untuk biaya kuliah ke jenjang S1 demi tuntutan pekerjaannya sebagai Guru TK. Saat ini, Mala merupakan guru lulusan D2 (diploma dua). Dia sudah menjadi Guru TK selama 12 tahun.
Baca Juga : Lama Tak Beroperasi karena Pandemi, Wisata Belanja Tugu Siap Dibuka Penuh Pekan Depan
Namun karena tidak memiliki uang yang cukup, dia terlilit hutang dengan menggunakan sistem gali lubang tutup lubang di berbagai macam situs pinjaman online. Mala bahkan punya hutang mencapai Rp 40 juta lebih dari 24 perusahaan pinjaman online.
"Pada tahun kemarin itu dituntut guru harus S1 dan saya masih D2. Terus saya gajinya itu cuma Rp 400 ribu. Biayanya per semester itu Rp 2,5 juta. Saya mikir apa bisa, akhirnya dikenalkan sama teman dengan pinjaman online itu," ungkapnya, Senin (17/5/2021).
Selain kecepatan mendapatkan uang, Mala yang telah memiliki satu anak ini juga merasakan kemudahan untuk memenuhi persyaratannya. Karena hanya dengan memberikan foto KTP (Kartu Tanda Penduduk) serta memberikan informasi data diri dengan lengkap.
Akhirnya dengan kemudahan tersebut, Mala memutuskan untuk meminjam di 5 perusahaan pinjaman online yang berbeda. Menurut pengakuannya, hal itu dilakukan karena setiap perusahaan pinjaman online memiliki batasan hutang Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu.
Setelah Mala melakukan transaksi untuk mendapatkan pinjaman online tersebut, ternyata bunga yang diberikan oleh perusahaan pinjaman online mencapai 100 persen. "Saya itu pinjam Rp 600 ribu tapi saya suruh bayar Rp 1,2 juta. 100 persen bunganya tapi karena kepepet saya iya saja," terangnya.
Tidak berhenti pada bunga yang tinggi, jangka waktu pembayaran atau pelunasan hutang pun juga pendek. Hanya berjarak kurang lebih satu minggu. Hal itu pun yang membuat Mala takut dan depresi karena Debt Collector yang menagih juga meneror Mala setiap pagi, siang, hingga malam hari.
"Awalnya tujuh hari...