Semua Berhala Dihancurkan, Azan Bilal pun Menggema dari Atas Kakbah
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
19 - Apr - 2021, 05:20
INDONESIATIMES - Di bulan suci Ramadan tahun ke-8 Hijriah atau tepatnya 10 Ramadan, Nabi Muhammad SAW memimpin kaum Muslimin dari Madinah menuju Makkah. Nabi Muhammad hendak membebaskan kota kelahirannya itu dari cengkeraman kemusyrikan.
Dalam momen Fathu Makkah atau Pembebasan Kota Makkah itu, saat Rasulullah SAW memasuki Kakbah, dilihatnya dinding-dinding Kakbah yang penuh lukisan dan gambar. Beliau lantas memerintahkan agar gambar dan lukisan itu
dihancurkan.
Baca Juga : Bahagianya Anggota Dewan Ini Bisa Berbagi dalam Bulan Suci Ramadan
Demikian pula berhala-berhala di sekeliling Kakbah yang kala itu dipuja-puja oleh kaum musyrikin Quraisy. Dengan tongkat di tangannya, Nabi Muhammad menunjuk berhala-berhala itu seraya berkata: "Dan katakanlah: 'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap'" (QS Al-Israa': 81).
Berhala-berhala itu pun kemudian dihancurkan. Dengan demikian, Rumah Suci Kakbah itu bisa dibersihkan.
Pihak Anshar dari Madinah kala itu menyaksikan peristiwa penghancuran berhala tersebut. Mereka melihat Rasulullah SAW berdoa di atas Gunung Shafa.
Melihat Rasulullah memimpin penghancuran berhala, kesedihan menyeruak di kalangan Anshar. Bukan sedih karena berhala dihancurkan. Tapi kaum Anshar sedih karena merasa Rasulullah akan meninggalkan Madinah dan kembali ke kota kelahirannya yang kini telah dibukakan oleh Allah SWT.
Mereka lalu berkata satu sama lain. "Menurut kalian, Rasulullah akan menetap di negerinya sendiri?" tanya mereka kepada sesama kaum Anshar.
Setelah berdoa, Rasulullah SAW lantas berseru kepada kaum Anshar: "Berlindunglah kepada Allah! Hidup dan matiku akan bersama kalian."
Mendengar seruan itu, hilanglah kesedihan dari wajah kaum Anshar. Sebab, Rasulullah SAW tetap kembali ke tengah mereka di Madinah.
Bilal Kumandang Azan
Setelah berhala-berhala itu dibersihkan dari Kakbah, Nabi Muhammad SAW menyuruh Bilal bin Rabah untuk menyerukan azan dari atas Kakbah. Kumandang azan itulah yang menjadi tanda kemenangan dan tegaknya kalimat Laa Ilaaha Illa Allah. Kekalahan bagi kemusyrikan!
Kaum Muslimin lantas melaksanakan salat bersama. Rasulullah SAW menjadi imam.
Kala memasuki Makkah, Rasulullah mengeluarkan perintah jangan sampai ada pertumpahan darah dan jangan ada seorang pun yang dibunuh...