Dukung Percepatan Penanganan Stunting, Dewanti Berharap Posyandu Jadi Program Unggulan
Reporter
Mariano Gale
Editor
Dede Nana
17 - Apr - 2021, 07:51
BATUTIMES - Mendukung percepatan penanganan stunting, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Stunting dan Posyandu di Kota Batu.
Rapat Koordinasi Penanggulangan Stunting ini diikuti oleh Wakil Ketua 4 TP-PKK Titik Asmadi, Ibu TP-PKK se-Kota Batu, Tim Penanganan Stunting serta perwakilan organisasi terkait.
Baca Juga : Ekonom hingga DPR Tolak untuk Pindah Ibu Kota, Mengapa?
Stunting yang merupakan dampak dari kekurangan gizi kronis, tak hanya mengganggu tumbuh kembang fisik anak. Namun juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Kota Batu pun sudah membentuk tim penanganan stunting. Selain itu dengan mengoptimalkan pelayanan posyandu, bahaya stunting dapat diatasi.
Menyikapi hal itu, Dewanti mengatakan bahwa permasalahan stunting adalah karena kurangnya gizi serta kasih sayang dari orang tua. Banyak ibu muda yang melakukan diet ngawur, tanpa memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan sang ibu dan anak.
"Dengan adanya pelayanan posyandu, saya berharap permasalahan kurangnya gizi dan kasih sayang pada anak dapat diatasi. Saya juga berharap posyandu dapat menjadi program unggulan Dinas Kesehatan," ujarnya, Sabtu (17/4/2021).
Perlu diketahui, dari data Dinas Kesehatan Kota Batu rentang usia stunting terjadi pada balita dimulai dari 6 bulan ke atas sampai 60 bulan. Tahun 2020 lalu ada sekitar 14,8 persen prevalensi kasus stunting di Kota Batu dari total 9.412 balita yang ada. Sedangkan prevalensi kasus stunting pada tahun 2019 lalu 25,4 persen dari total 7.776 balita.
Lalu untuk lokus stunting lokal di Kota Batu sendiri ada 5 tempat. Yaitu di Desa Giripurno terdapat 108 balita, Kelurahan Sisir ada 95 balita, kemudian Desa Junrejo terdapat 99 balita, Kelurahan Temas terdapat 92 orang dan Desa Gunungsari ada 87 orang.
Baca Juga : Baca Selengkapnya