Tinjau Kerusakan Gempa di Blitar, Gubernur Khofifah Minta Validasi Warga Terdampak Dipercepat
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
15 - Apr - 2021, 03:40
BLITARTIMES - Gubernur Jawa Timur khofifah Indar Parawansa melaksanakan kunjungan kerja ke Blitar Raya, Rabu (14/4/2021). Dalam kunjunganya kali ini, gubernur melaksanakan peninjauan rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa bumi yang berpusat di Malang Selatan itu.
Dalam kunjunganya kali ini, Gubernur Khofifah mendorong semua pihak untuk bersinergi melakukan percepatan penanganan dampak gempa bumi. Utamanya dalam hal validasi data tingkat kerusakan. Menurut Khofifah, langkah-langkah ini perlu cepat dilakukan untuk pengajuan stimulan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca Juga : Anak-Anak Korban Gempa di Malang Dapat Trauma Healing dari Kemensos
Sesuai arahan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, stimulan sebesar Rp 10 juta akan diberikan untuk rumah kategori rusak ringan. Sementara kategori rusak sedang mendapatkan stimulus Rp 25 juta dan Rp 50 juta untuk kategori rusak berat. Sementara pembenahan fasilitas umum dan fasilitas sosial akan ditangani oleh Dinas PUPR.
"Validasi kerusakan harus dilakukan. Dalam waktu satu minggu ini harus diidentifikasi apa saja kerusakanya. Supaya kalau kita ajukan ke BNPB, sekali sudah final, tidak mondar- mandir. Saya berharap ini disegerakan di tiga kabupaten. Yakni Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar yang terdampak cukup signifikan," kata Gubernur Khofifah saat meninjau sejumlah lokasi terdampak gempa di Kabupaten dan Kota Blitar, Rabu (14/4/2021).
Dikatakannya, pemerintah daerah terdampak hingga di level desa dan kelurahan diharapkan dapat mengidentifikasi kategori kerusakan bangunan yang terjadi di wilayahnya, baik perumahan warga, gedung fasilitas umum, dan gedung fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial.
“Kerusakan-kerusakan itu harus ditulis dan tercatat di rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dan balai desa. Agar apa? Agar siapa saja warga yang mengalami kerugian materiil kerusakan bangunan akibat bencana alam dapat mengonfirmasi datanya," imbuhnya.
Orang nomor satu di Jawa Timur itu menambahkan, untuk mempercepat perbaikan bangunan yang rusak, BNPB akan berkolaborasi dengan TNI-Polri untuk membantu proses percepatan recovery. Hanya, pengerahan bantuan TNI-Polri tersebut hanya untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat saja. Adapun untuk bangunan yang rusak sedang dan rusak ringan, dirinya mendorong kepada masyarakat untuk melakukan perbaikan bangunan secara swakelola dan gotong royong.
“Perbaikan untuk kategori rusak ringan dan rusak sedang ini akan lebih cepat dengan swakelola...