Berdalih Periksa Kesehatan, Oknum Dosen di Jember Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Pada Ponakan di Bawah Umur
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Pipit Anggraeni
07 - Apr - 2021, 11:19
JEMBERTIMES - Dosen di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jember dengan inisial RH, diduga telah melakukan pencabulan terhadap Nada yang tidak lain keponakannya sendiri yang masih di bawah umur. Bahkan, aksi yang dilakukan oleh RH terhadap Nada sudah dilakukan dua kali selama bulan Maret 2021.
Hal ini disampaikan Trisna Dwi Yuni Aresta, anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Imparsial Universitas Negeri Jember saat menghimpun perihal jejak akademik RH yang telah diduga melakukan pencabulan kepada keponakannya.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas, UIN Malang Gembleng Skill Penelitian Tenaga Kependidikan
“Saat itu kami mendapatkan informasi perihal kasus pencabulan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jentera, yang secara sah kuasa hukum yang melakukan pendampingan dalam kasus ini, dari LBH inilah kami mendapatkan akses ke orang tua korban, sehingga kami bersama-sama mengawal kasus ini,” ujar Trisna.
Setelah dilakukan penelusuran, ternyata tidak hanya LBH Jentera yang mendampingi kasus ini. Ada beberapa lembaga lain yang ikut melakukan pengawalan kasus ini, diantaranya Pusat Studi Gender (PSG) Unej, Pusat Pelayanan Terpadu dibawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
“Bukan hanya LBH Jentera dan Imparsial sebagai Pers Mahasiswa, namun juga ada beberapa organ seperti Pusat Studi Gender (PSG) UNEJ, dan Pusat Pelayanan Terpadu dibawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember yang ikut mengawal kasus ini,” kata Trisna.
Dari pengakuan IR yang tidak lain adalah ibu korban Nada, pihak LPM mendapatkan pembenaran adanya kasus pencabulan yang menimpa anaknya. Ia mengetahui kasus yang menimpa anaknya dari story IG Nada.
“Setelah kejadian, anak saya bikin ig story isinya tuh tentang kalo dapet pelecehan tuh kita harus berani speak up jangan diem aja, terus saya komenin lah, terus dia bales via wa Ma Tolongin Ma, aku harus keluar dari sini…” ujar IR
Tidak hanya itu, Nada juga menceritakan detail kejadiannya pada IR. Menurut penuturan IR, RH telah melakukan sebanyak dua kali tindakan pencabulan. Kejadian pertama terjadi pada akhir Februari 2021 pukul 11 siang diawali dengan memberikan penyintas sebuah jurnal mengenai kanker payudara...