Respons Demokrat Kubu AHY setelah Moeldoko Akhirnya Buka Suara soal KLB Deli Serdang
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
29 - Mar - 2021, 04:42
INDONESIATIMES - Ketua Jmum Partai Demokrat (PD) versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara, Moeldoko sudah buka suara. Moeldoko menyampaikan pernyataannya melalui video yang diunggah di akun Instagram-nya, @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021).
Terkait pernyataan Moeldoko itu, PD kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi tanggapan. Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai DPP Partai Demokrat Ardy Mbalembout menilai Moeldoko sok tahu dan tidak mengenal PD.
Baca Juga : Moeldoko Buka Suara Ungkap Alasan Tak Minta Izin Jokowi soal KLB Demokrat, Ngaku Khilaf
"Habis tertipu menjadi ketua umum melalui KLB ilegal sehingga didaulat menjadi ketum KW laiknya jam KW, sekarang malah omongannya melantur ke mana-mana. Itulah akibat Moeldoko bukan orang Demokrat dan tidak mengenal Partai Demokrat, tapi sok tahu bilang ada pertarungan ideologis di Demokrat," ujar Ardy dalam keterangan tertulisnya.
Di sisi lain, Ardy mengatakan para kader PD merasa nyaman di bawah kepemimpinan Ketum AHY. Menurut dia, tak ada ideologi selain Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai Pancasila di dalam Partai Demokrat.
"Kami sangat nyaman bersama Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai Pancasila sangat dipegang teguh di sini. Tidak ada ideologi lain yang mendapat tempat di sini," papar Ardy.
Bila Moeldoko mau menyelamatkan bangsa, lanjut Ardy, lakukan saja tugasnya sebagai kepala staf presiden (KSP), bukan malah merebut paksa PD. "Kalau benaran mau menyelamatkan bangsa dan negara, bukan kemudian menjadi bagian dari begal politik yang merebut paksa Partai Demokrat secara ilegal, lakukan saja tugasnya selaku kepala staf presiden dengan sungguh-sungguh," ujarnya.
"Presiden saja tidak punya waktu luang memikirkan hal lain selain mengurusi negara. Ini kepala staf presiden malah sibuk bersiasat merebut kepemimpinan partai politik secara kasar dan ilegal," imbuh Ardy.
Baca Juga : Baca Selengkapnya