Kala Gatot Kritik Keras Moeldoko Lewat Lagu, Darmizal Beri Pembelaan
17 - Mar - 2021, 05:09
INDONESIATIMES- Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo rupanya turut menyoroti polemik yang terjadi dalam Partai Demokrat (PD).
Gatot lebih menyoroti dan memberikan kritikan kepada Kepala KSP Moeldoko yang terlibat dalam manuver kongres luar biasa (KLB) PD Deli Serdang.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, 72 Persen Masyarakat Indonesia Inginkan Tambahan Asuransi Ganda
Uniknya, Gatot menyampaikan kritikan tersebut melalui sebuah lagu. Ia mengunggah video nyanyian di akun Instagramnya pada Selasa (16/3/2021) @nurmantyo_gatot.
Awalnya, Gatot berbicara soal moralitas TNI. "Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak masyarakat luas, para prajurit TNI dan purnawirawan TNI serta keluarganya semuanya untuk menilai ini dengan jernih. Mengapa? Bahwa bagi prajurit, masalah moral bukan sekadar ajaran tentang baik dan buruk," kata Gatot.
"Lebih dari itu adalah kondisi moral prajurit terkait erat dengan kondisi mental yang membuat prajurit tetap berani, tetap bersemangat, karena motivasi sungguh-sungguh pantang menyerah, tabah, sabar dalam melaksanakan tugas pokoknya, apa pun rintangan yang dihadapi itulah yang dikatakan moral," lanjutnya.
Kemudian, Gatot menyatakan untuk membentuk, menjaga, dan memelihara moral TNI ada upaya-upaya dari hal kepemimpinan, yel-yel, hadiah hukuman, doa hingga lagu-lagu.
Akhirnya Gatot menyanyikan sebuah lagu dengan lirik yang menurutnya benar-benar melekat dalam jiwa seluruh anggota TNI.
Lirik lagu tersebut yakni "Biar badan hancur lebur kita kan bertempur membela keadilan suci kebenaran murni. Di bawah Dwi Warna panji, kita kan berbakti mengorbankan jiwa dan raga membela Ibu Pertiwi. Demi Allah Maha Esa kami nan bersumpah setia membela nusa dan bangsa tanah tumpah darah".
Gatot menyebut dirinya mendapatkan lagu itu 40 tahun lalu saat di akademi militer.
Lantas apa hubungannya dengan polemik di dalam PD?
Meski tak menyebut secara gamblang, Gatot menilai jika ada mantan prajurit TNI yang kini tengah menjadi sorotan. Ia menyebut tindakan mantan TNI itu tidak bermoral.
"Ada mantan prajurit yang kebetulan mantan panglima TNI yang mendapat sorotan publik yang luas, baik dari dalam maupun luar negeri karena tindakannya yang dianggap melanggar moral dan etika," sebut Gatot...