Perjuangan Bocah 6 Tahun Lawan Leukimia yang Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah
Reporter
Syaiful Ramadhani
Editor
Pipit Anggraeni
16 - Mar - 2021, 07:01
SUMENEPTIMES - Sangat tersentuh hati bahkan ingin meneteskan air mata melihat kondisi fisik Talita Hasna Humairo, bocah yang masih berusia 6 tahun yang harus melawan penyakit leukimia akut yang sudah menahun.
Saat ini, Talita dirawat seadanya di rumah sakit dr. Soetomo Surabaya. Bocah manis ini dirawat sejak pertengahan bulan Februari 2021 lalu. Dengan kondisi yang lemah, ia tidak bisa duduk, bahkan kerap merasakan kesakitan yang luar biasa.
Baca Juga : Arab Saudi Belum Keluarkan Kuota, Ratusan Calon Jamaah Haji Kota Malang Belum Dapat Kepastian
Selama ini, bocah perempuan asal Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep ini belum pernah tersentuh bantuan apapun, baik dari Pemerintah atau dari dermawan.
Ayah Talita, Erfan dengan nada suara terbatah-batah menjelaskan bahwa untuk pengobatan anaknya, ia masih bergantung kepada BPJS mandiri kelas 3 yang dimilikinya. Sebab ia tidak memiliki BPJS yang dibantu oleh Pemerintah.
"Belum mas, saya sudah ke Dinkes tapi belum ada jatah katanya, saya belum ngurus lagi karena kemarin ada masalah sanksi denda BPJS," ucapnya dengan nada suara parau sambil meneteskan air mata saat dihubungi melalui selular, Selasa (16/3/2021).
Talita menderita leukimia akut sejak tahun 2016. Ia sempat sembuh di akhir tahun 2020, tetapi sejak Februari 2021 penyakit yang dideritanya kambuh lagi dan sampai kini ia terbaring di rumah sakit dr. Soetomo Surabaya.
“Akhir tahun 2020 sempat sembuh dan membaik, tapi di antara Februari dan Maret sempat mengeluhkan sakit dan gak bisa jalan sampai saat ini,” terang Erfan.
Sudah banyak yang dilakukan Erfan dan keluarganya untuk kesembuhan Talita, namun satu-satunya yang bisa dilakukan hanya pengobatan bertahap. Namun itu membutuhkan waktu sekitar satu setengah tahun.
Selama proses pengobatan, kata Erfan, ia dan keluarganya terpaksa menetap di Surabaya. Selain karena jarak untuk bolak-balik Sumenep cukup jauh, kondisi Talita juga tidak memungkinkan untuk pulang pergi.
"Pengobatannya terjadwal mas, masuknya obat juga dijadwal. Misal ada jeda pengobatan kami numpang di tempat singgah Yayasan di sini. Jika tidak tempat singgah yang bisa menampung, tidak tahu lagi caranya gimana mas," katanya...