Siapkan Pasar Digital, Pemkab Malang Bakal Gelontor Bantuan Bibit Lele
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
16 - Mar - 2021, 01:47
MALANGTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bakal segera memberikan bantuan bibit lele kepada masyarakat. Hal itu diutarakan langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto saat aktif menghadiri beberapa agenda pemerintahan dalam kurun waktu beberapa hari belakangan ini.
”Pak Bupati Malang kan punya program. Satu di antaranya di sektor perikanan yang nantinya akan memberikan bantuan dalam bentuk bibit lele,” kata Didik.
Baca Juga : Pemilihan Rektor UIN Malang, Guru Besar Ini Minta Panitia Singkirkan Calon Bermasalah
Meski belum bisa menjelaskan secara rinci berapa bantuan bibit ikan lele yang akan diserahkan lantaran masih berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait, untuk sementara bibit ikan lele yang diberikan Pemkab Malang akan lebih diprioritaskan bagi kalangan ibu rumah tangga.
Mengapa lebih diprioritaskan bagi kalangan ibu rumah tangga? Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini beralasan untuk lebih meningkatkan pendapatan masyarakat.
”(Bantuan bibit lele) akan diserahkan kepada masyarakat, terutama kalangan ibu-ibu. Tujuannya supaya ibu rumah tangga juga punya tambahan penghasilan,“ jelas Didik.
Bibit lele dipilih lantaran dirasa cukup mudah untuk dibudidayakan. ”Sehingga di sela waktunya, sisa makanan (yang tidak dikonsumsi masyarakat, red) bisa dijadikan pakan. Lele itukan salah satu jenis perikanan yang paling mudah untuk dirawat,” kata wabup.
Selain berjanji bakal memberikan bantuan bibit perikanan, Didik juga berjanji akan menyediakan pasar guna menjual ikan hasil budidaya masyarakat lokal di Kabupaten Malang tersebut. ”Setelah tiga bulan mendekati musim panen, kan tidak mungkin ibu-ibu akan jual secara perorangan. Maka kalau dilakukan secara bersama-sama, secara komunal, pasarnya nanti juga akan disiapkan dan akan kami bantu (pemasarannya, red),” ungkapnya.
Pasar yang disiapkan, menurut Didik, merupakan pasar dengan konsep digital. Langkah tersebut telah disesuaikan dengan arahan dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Yakni perihal target tahun 2030, 99 persen usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah menerapkan perdagangan secara online.
”Pasar ini nanti diharapkan tidak hanya metode bertemu (jual beli tatap muka, red), tapi juga melalui digitalisasi. Pasar digital inilah yang saat ini sedang kami siapkan,” ujarnya...
