Ada Embel-embel Bantuan Dampak Covid-19, Warga Desa Ngadas Sepakat Tolak BLT DD

Reporter

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana

06 - Mar - 2021, 03:14

Ilustrasi BLT. (Foto: Lampung Post)


MALANGTIMES - Kepala Desa Ngadas Mujianto, membenarkan jika di desanya tidak mendapatkan pasokan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Penyebabnya, para warga mengaku khawatir akan terpapar Covid-19, setelah menerima bantuan dari pemerintah tersebut.

”Enggeh leres (iya benar, red) tidak disalurkan BLT DD, karena itukan bagi warga masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Sedangkan warga di sini percaya kalau bunyinya sudah dampak (Covid-19) dan padahal warga di sini tidak terdampak, akhirnya warga tidak ada yang mau menerima (BLT DD),” ungkap Kades Ngadas saat dikonfirmasi media ini, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga : Serahkan Bantuan untuk Pengembangan Masjid Darul Karomah, Ini Kata Bupati Pamekasan

Lantaran mayoritas warga Desa Ngadas tidak ada yang terpapar Covid-19 itulah, dijelaskan Mujianto, yang akhirnya membuat para warga sepakat untuk menolak menerima bantuan BLT DD yang dikabarkan sudah pernah disiapkan oleh pemerintah tersebut.

”Warga di sini mayoritas petani, dan sampai saat ini Alhamdulillah tidak ada yang terdampak (Covid-19). Takutnya warga itu, nanti kalau menerima dana tersebut malah terkena (positif) Covid-19. Sehingga masyarakat tidak ada yang mau. Jadi memang kepercayaan warga di sini seperti itu,” tegasnya sembari mengatakan jika sampai dengan saat ini Desa Ngadas masuk zona hijau Covid-19.

Selain tidak ada warga yang terpapar Covid-19, Mujianto juga mengklaim jika perekonomian warganya di tengah pandemi Covid-19 tetap stabil. 

”Kalau perekonomian tetap stabil, karena kan warga di sini kebanyakan petani semua. Bahkan sektor pariwisata yang ada di sini, sementara hanya untuk pekerjaan sampingan. Jadi bukan menjadi mata pencahariaan utama,” ujarnya.

Sejauh ini, para pelaku potensi wisata di salah satu desa yang ada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang tersebut, memilih mencari rejeki dari sektor lainnya ketimbang ngotot menjalankan sektor perekonomian dibidang wisata saat pandemi Covid-19.

”Sektor pariwisata seperti usaha home stay, hingga (persewaan) mobil jeep di Desa Ngadas, sampai dengan saat ini para pengelolanya masih tidak mau menerima tamu kalau pandemi Covid-19 ini belum selesai,” ungkapnya...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette