NU Garis Lurus Bantah Gus Baha soal Diba'i dan Barzanji Berasal dari Syiah
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Pipit Anggraeni
14 - Feb - 2021, 07:51
MALANGTIMES - Pendapat K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha mengenai Diba'i dan Barzanji mendapat tentangan keras dari KH Luthfi Bashori Alwi atau lebih akrab disapa Gus Luthfi. Melalui channel YouTube NU Garis Lurus, Gus Luthfi menyebut jika Diba' dan Barzanji bukanlah berasal dari Syiah.
Dalam unggahan tersebut, Gus Luthfi menyebut jika orang yang berpendapat Diba'i dan Barzanji Berasal dari Syiah masih kurang literasi.
Baca Juga : Gus Baha Sebut Diba'i dan Barzanji Berasal dari Syiah, ini Alasannya!
"Ada orang mengatakan Imam ad-Diba'i dan juga imam al-Barzanji, keduanya pengarang kitab maulid Nabi Muhammad SAW itu Syi’ah, hanya karena pujiannya senantiasa mengangungkan Kanjeng Nabi (Ahlul Bait), itu karena dia tidak mengerti. Dia belum membaca biografi siapa Imam ad-Diba'i dan juga imam al-Barzanji," katanya.
Ia mencontohkan, biografi pendek dari kedua tokoh tersebut. Seperti yang tercantum dalam wikipedia, jika pengarang Diba' itu Al-Imam Wajihuddin Abdur Rahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar ad-Diba'i Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi Asy-Syafi'i.
"Kata Asy-Syafi`i ini, jelas, madzhab beliau Imam Syafi’i. Pasti bukan Syi’ah," jelasnya.
Begitu pula dengan pengarang al-Barzanji. Gus Luthfi menyebut jika pengarang kitab tersebut adalah Al-‘Allaamah al-Muhaddits al-Musnid as-Sayyid Ja’far bin Hasan al-Barzanji. Tokoh teesebut dikenal sebagai Mufti Asy-Syafi’iyyah di Kota Madinah al-Munawwarah.
"Sekali lagi, madzhab beliau adalah Syafi’i. Mereka dikenal sebagai ulama ahlussunnah wal jamaah," imbuhnya.
Video : KH. Luthfi Bashori Meluruskan Kesalahan Gus Baha Yang Menuduh Diba' & Barzanji Buatan Syiah
Tokoh-tokoh dalam pembuatan kedua buku tersebut, dikatakan Gus Luthfu berada dalam madzhab Imam Syafi'i. Yang mana hal itu perlu dipahami lebih seksama.
"Secara umum, ulama-ulama yang berada di madzhab Imam Syafi’i, secara aqidah mengikuti madzhab Imam Asy’ari dan Imam Maturidi. Ini perlu dipahami," katanya.
Sehingga, lanjut dia, jika ada yang mengatakan pengarang dari dua buku tersebut merupakan penganut Syiah, maka hal itu ditegaskannya salah besar.
Baca Juga : Baca Selengkapnya