Ini Cara Bupati Sanusi Entaskan 265 Ribu Warganya yang Miskin
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
A Yahya
11 - Feb - 2021, 04:07
MALANGTIMES - Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih, yakni Sanusi dan Didik Gatot Subroto optimistis bisa menekan angka kemiskinan yang mengalami kenaikan, hanya dalam kurun waktu 100 hari setelah dilantik.
Dijelaskan Sanusi yang saat ini menjabat sebagai Bupati Malang, hal pertama yang akan dilakukan dalam 100 hari kerja dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Malang tersebut, diawali dengan peresmian Mal Pelayanan Publik. ”Setelah resmi dilantik sebagai Bupati, kami akan segera meresmikan mal pelayanan publik di Kepanjen. Inilah yang pertama kami lakukan, sembari memastikan sektor yang lain digerakkan,” ucapnya.
Baca Juga : Selama PPKM Mikro, Jam Malam Dipangkas
Sekedar diketahui, seperti yang telah diberitakan mal pelayanan publik ini difungsikan untuk memberikan pelayanan perizinan, terutama bagi para investor. Nantinya sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Malang, mulai dari Dinas Cipta Karya, Bina Marga, Pengairan, Bagian Hukum, hingga Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan disiagakan pada satu tempat. Yakni di Mal Pelayanan Publik tersebut.
”Dengan begitu proses pengurusan perizinan bisa dilakukan dalam waktu singkat, karena tidak perlu berpindah tempat. Semua dinas terkait akan ada di situ (mal pelayanan publik), sehingga jika persyaratan sudah terpenuhi perizinan bisa diurus hanya dalam 1 hari,” terangnya.
Selain meresmikan mal pelayanan publik, Sanusi juga berjanji akan meningkatkan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Malang, guna mengentaskan angka kemiskinan. ”Yang jadi prioritas adalah sektor pariwisata, kemudian pengembangan perekonomian melalui peningkatan potensi alam, pertanian, peternakan, perikanan dan SDM-nya (Sumber Daya Manusia),” imbuhnya.
Salah satu kapasitas SDM yang akan ditingkatkan tersebut, dijelaskan Sanusi, adalah disektor pertanian. ”SDM sama produktivitas yang nanti akan kita kembangkan dan ditingkatkan itu salah satunya di sektor pertanian. Kalau padi asalnya hanya bisa produksi 5 ton, nanti kita gerakkan menjadi 15 ton,” ucapnya.
Sanusi menyebut, saat ini pihaknya sedang melakukan study lanjutan untuk mengembangkan bibit padi jenis cibogo. Di mana, bibit padi jenis ini diklaim Sanusi bisa mendongkrak hasil panen padi di Kabupaten Malang.
”Salah satunya seperti potensi padi yang ada di Kecamatan Gedangan, kelompok tani disana bisa menghasilkan lebih dari 15 ton hanya dari 1 hektar lahan pertanian sekali panen,” terangnya...