Belum Direstui BPOM, ini Obat yang Diklaim Ampuh Lawan Covid-19
Reporter
Aldi Nur Fadil Auliya
Editor
Pipit Anggraeni
31 - Jan - 2021, 05:35
MALANGTIMES - Sejak mewabahnya covid-19, Dr Richard Claproth dengan sangat getol menyampaikan keampuhan khlorin dioksida untuk mengatasi pasien covid-19. Dengan dosis yang tepat, khlorin dioksida diyakini bisa dengab sangat cepat menyembuhkan pasien covid 19 dalam segala level.
Namun, perjuangan itu memang tidaklah mudah. Dia mengaku sulit mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan World Health Organization (WHO). Meski begitu, nampaknya Dr Richard Claproth enggan berhenti. Dia akhirnya mendeklarasikan penemuannya atas obat covid-19 ke 22 negara berbeda yakni Amerika Latin, Eropa, Indonesia dan Filipina.
Baca Juga : Kupas Tuntas Teater Masa Depan di Peringatan 10 Tahun KBKB
Deklarasi dilakukan pada Sabtu (30/01/2021) lalu sekitar pukul 04.00 WIB. Deklarasi dilakukan melalui layanan secara daring dan dihadiri oleh berbagai elemen.
Dalam pemaparannya di depan organisasi Comusav Spanyol, Dr Richard Calproth menjelaskan bagaimana keampuhan Khlorin Dioksida bisa dengan cepat menyembuhkan pasien covid-19. Obat tersebut menurutnya ampuh dalam segala level, baik penderita ringan maupun penderita yang sudah memasuki tahap kronis.
Richard menyampaikan, penderita tersebut dapat disembuhkan dalam hitungan beberapa hari dengan obat yang telah ditemukannya setelah diuji coba secara klinis dan efektif.
“Namun hal ini tidak disambut baik di sini. Hal itu tentang ketidakberdayaan. Karena beberapa filsuf mengatakan, jika kamu mengatakan kebenaran, pertama, dia bisa menghentikanmu. Ke-2 mereka akan melawanmu dengan kejam. Tapi ke-3, mereka akan menerima itu sebagai pembuktian diri mereka. Dan aku percaya COMUSAV, bersama kita bisa melakukan itu, kita akan diterima. Selama kita bisa memenuhi semua persyaratan-persyaratan secara ilmiah,” katanya sembari menjelaskan kondisi Indonesia dengan besaran 260 juta populasi dan lebih dari 17.000 pulau yang ada.
Richard juga menjelaskan tentang problem lainnya yakni mengenai perbedaan Standart Operasional Procedure (S.O.P) yang diberlakukan di berbagai negara. Bagaiaman rumah sakit akan menyembuhkan dan merawat pasiennya dengan SOP yang dimiliki. Tidak hanya di Indonesia namun juga di filipina atau di bagian negara lainnya.
“Sementara pada situasi saat ini, apa yang harus kita lakukan dengan situasi yang terkesan menakutkan ini dengan vaksin yang hanya menjadi satu-satunya solusi, sementara sangat sulit menembus target dari banyaknya orang dan banyak sekali variasi SOP yang ada. Apa posisi kita,?” tegasnya...