Triwulan Ketiga, Ekonomi Malang Tumbuh Positif Dipicu Kinerja Sektor Perdagangan
Reporter
Pipit Anggraeni
Editor
Nurlayla Ratri
04 - Nov - 2020, 04:09
Pertumbuhan ekonomi secara nasional di triwulan ke tiga 2020 tercatat mengalami pertumbuhan positif. Kondisi itu pula terjadi di wilayah kerja BI Malang.
Berdasarkan hasil survei konsumen, tercatat jika pertumbuhan ekonomi di triwulan ke tiga ini mengalami kenaikan dibanding triwulan ke dua 2020.
Baca Juga : Dikenal Pusat Kerajinan Jati, Pemkab Ngawi Asah Kemampuan 20 Perajin Kayu
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan A menyampaikan, pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja BI Malang diprediksi lantaran adanya peningkatan kinerja ekonomi. Di antaranya berasal dari kinerja sektor perdagangan besar dan eceran yang meningkat seiring dengan optimisme peningkatan pada tingkat konsumsi masyarakat.
Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) KPw Bank Indonesia Malang mengindikasikan, pada triwulan III 2020 terdapat kenaikan omzet secara total dari seluruh pedagang besar dan eceran. Growth omzet mencapai 14,70 persen (qtq), atau lebih tinggi dibandingkan dengan growth omzet triwulan II 2020 sebesar -46,40 persen (qtq).
"Jenis usaha dengan pertumbuhan omzet tertinggi pada triwulan III 2020 adalah suku cadang dan aksesori sebesar 39 persen. Selanjutnya kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 34 persen, dan disusul oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 32 persen," katanya.
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) KPw Bank Indonesia Malang juga mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha mulai tumbuh positif pada triwulan III-2020. Sebelumnya, pada triwulan ke dua mengalami kontraksi cukup dalam sebesar -36,67 persen.
Berdasarkan sektor ekonomi, kegiatan usaha pada triwulan III 2020 didorong oleh pertumbuhan kegiatan usaha di sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 7,18 persen. Selanjutnya, industri pengolahan sebesar 6,70 persen, dan pertanian sebesar 2,73 persen.
"Peningkatan realisasi kegiatan usaha disebabkan oleh pelonggaran kebijakan pembatasan sosial dan dimulainya masa transisi ke adaptasi kebiasaan baru," tambah Azka.
Sementara itu, perkembangan tenaga kerja pada triwulan III 2020 masih dalam fase kontraksi. Penurunan penggunaan tenaga kerja terjadi pada seluruh sektor utama, dengan penurunan terdalam pada sektor perdagangan, Hlhotel dan restoran sebesar -9,37 persen. Kemudian industri pengolahan sebesar -5,47 persen, dan pertanian -1,13 persen.
Selain itu, perkembangan kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha juga masih menunjukkan penurunan...