Perpustakaan Pusat UIN Malang Jalani Proses Reakreditasi secara Daring
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
01 - Nov - 2020, 01:23
Setelah menjalani visitasi The ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menjalani visitasi pada 28 dan 29 Oktober 2020 lalu.
Kali ini visitasi reakreditasi perpustakaan berbasis Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dilakukan secara daring. Proses reakreditasi ini juga merupakan jembatan menuju internasionalisasi perpustakaan.
Baca Juga : Proses Panjang Mendirikan FKIK UIN Malang Demi Lahirkan Generasi Ibnu Sina
Kegiatan selama dua hari tersebut dihadiri oleh Kepala Perpustakaan Pusat beserta para pegawai dan tim asesor yang berasal dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional (LAPN) yang terdiri atas lima asesor, yaitu Drs Supriyanto MSi, Drs B Mustafa MLib, Dra Sri Sularsih MSi, Khusnul Khotimah SIP, dan Sri Rizki Pudji Lestari SSos.
Kegiatan visitasi daring ini terasa istimewa karena dilaksanakan bertepatan dengan Dies Maulidiyah UIN Malang yang ke-59 pada 28 Oktober 2020 dan hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada keesokan harinya.
Acara pembukaan ini juga turut dihadiri oleh Rektor, para wakil rektor, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), dan para pimpinan lain, serta beberapa unsur pemustaka seperti Sahabat Perpustakaan dan Komunitas BI Corner.
Pembukaan akreditasi didahului dengan acara khataman Al-Qur'an, istighasah, dan pembacaan shawalat Nabi. Dengan harapan, agar cita-cita besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menuju Smart Islamic University segera terwujud.
Dalam pidatonya selepas pembacaan shalawat, Rektor UIN Malang Prof Abdul Haris MAg berpesan mengenai pentingnya upaya pengembangan Perpustakaan Pusat secara berkelanjutan, terutama dalam membangun komunikasi ilmiah (scholarly communication) di perguruan tinggi.
"Saya juga mengharapkan perpustakaan pusat ini menjadi rujukan bagi perpustakaan-perpustakaan yang lain," ucapnya.
Ia juga ingin, di perpustakaan UIN Malang nantinya ada tempat-tempat di mana orang bisa menginap di sana seperti halnya perpustakaan di Baghdad, Iraq, pada zaman kejayaan Islam. Sehingga, perpustakaan ini menjadi pusat proses pembelajaran dan tempat orang menginap untuk mencari ilmu dengan sungguh-sungguh.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh tim asesor yang diwakili oleh Drs Supriyanto MSi selaku Plt Direktur Direktorat Standardisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional RI...