Pembangunan RS Lapangan Ditunda, Satgas Covid-19 Kota Malang Berharap Tetap Direalisasikan
Reporter
Pipit Anggraeni
Editor
Dede Nana
30 - Oct - 2020, 09:36
Pembangunan Rumah Sakit Lapangan telah ditunda oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Penundaan itu dilakukan lantaran angka Covid-19 di Malang Raya dinilai melandai dan diharapkan terus membaik.
Menanggapi itu, Juru Bicara Gugus Satgas Covid-19 dr. Husnul Muarif, menyebut jika pada dasarnya Rumah Sakit Lapangan tetap dibutuhkan. Meskipun saat ini Kota Malang sudah masuk dalam zona orange. Karena setiap harinya, terus tercatat adanya penambahan kasus baru, meskipun jumlahnya tak banyak.
Baca Juga : Setiap Hari Ada Satu Pasien Covid-19 di Kota Batu Meninggal Dunia
"Sekalipun zona orange masih ada potensi penularan. Sehingga itu tetap menjadi kewaspadaan, terutama pada masa seperti sekarang. Rumah Sakit Lapangan dirasa masih diperlukan," katanya.
Husnul menyampaikan, keberadaan RS Lapangan sejak awal tidak hanya diperuntukkan menangani pasien di Malang Raya saja. Melainkan juga daerah penyangga sekitar. Tentunya itu menjadi salah satu harapan tersendiri untuk mengatasi serta memutus rantai persebaran Covid-19.
Meski ada pemberitaan yang menyebut Gubernur Jawa Timur telah menunda pembuatan RS Lapangan, Husnul menyampaikan, jika pihaknya belum mendapatkan informasi resmi dari pihak terkait. Sehingga ia masih berencana untuk melakukan konfirmasi ulang kepada RS Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Pada skenario awal, RS Lapangan memang seharusnya dioperasikan pada 28 Oktober lalu. Berbagai peralatan dan fasilitas berupa tempat tidur, menurut Husnul, telah disiapkan. Dari tinjauan terakhir, lokasi yang akan dijadikan sebagai RS Lapangan adalah asrama kebidanan dengan kapasitas mencapai 302 tempat tidur.
RS Lapangan sendiri rencananya digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Perencanaan RS Lapangan dibuat lantaran sebelumnya jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Malang Raya terus bertambah. Keberadaan RS Lapangan itu diharapkan mampu menekan laju penyebaran Covid-19 di Malang Raya maupun Jawa Timur.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sebelumnya menyampaikan, jika penundaan dilakukan setelah dilakukan rapat koordinasi oleh tim dokter Dinas Kesehatan, terutama yang berada di RSSA Malang.
Baca Juga : Baca Selengkapnya