Lintang Kemukus Muncul di Langit Tulungagung, Begini Penjelasan LAPAN
Reporter
Anang Basso
Editor
Nurlayla Ratri
12 - Oct - 2020, 03:52
Media sosial di Tulungagung tengah dihebohkan foto lintang kemukus atau bintang jatuh yang diunggah sejumlah warganet. Foto yang beredar menampakkan seberkas cahaya jingga kemerahan di langit malam yang gelap.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin justru membantah adanya lintang kemukus atau komet yang fotonya beredar di media sosial.
Baca Juga : Polres Tulungagung Amankan 6 Orang Pelaku Vandalisme, Anggota Anarko?
"Tidak ada lintang kemukus yang terlihat terang saat ini," ujarnya, mengutip dari media Tribun (11/10/2020) kemarin.
Jika ada, menurut Thomas cahaya itu akan bisa dilihat secara global di banyak tempat. Bukan hanya di wilayah tertentu saja.
Lanjutnya, benda langit dalam foto yang beredar dan tak jelas sebenarnya di mana itu juga bukan sebuah meteor besar.
"Beredarnya foto benda langit di media sosial itu bukan sebuah komet," tegasnya.
Dirinya juga tak bisa mengatakan itu sebagai pertanda atas kondisi tertentu.
"Yang jelas itu bukan komet. Saya tidak tahu hal yang sesungguhnya, itu bukan fenomena astronomis," tambahnya.
Sebelumnya, kemunculan cahaya menyala di atas langit Tulungagung, Sabtu (11/10/2020) malam yang disebut bintang berekor di Tulungagung disebut sebagai lintang kemukus itu menjadi perbincangan baik di dunia maya dan nyata.
Apalagi, bintang kemukus sering dikaitkan dengan adanya pagebluk atau pertanda turunnya banyak penyakit (wabah).
"Orang jaman dulu mempercayai penampakan lintang kemukus sebagai pertanda kurang baik, kecuali bila dari arah timur ke arah barat," kata Romeli, spiritualis jawa atau di Tulungagung disebut dongke, Minggu (11/10/2020).
Romeli menjelaskan, besar harapan kemunculan lintang kemukus akan menjadi berakhirnya pandemi Covid-19 yang tujuh bulan lebih melanda dunia.
"Menurut saya, sekali lagi ini harapan saya dengan munculnya lintang kemukus ini akan menjadi akhir pandemi Covid-19. Tanda berakhirnya pagebluk dan hilangnya wabah yang telah merepotkan seluruh manusia," ujarnya.
Merunut dari beberapa referensi yang ada, di tulis dalam buku Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu yang ditulis R.M. Ng. Tiknopranoto dan R. Mardisuwignya, di jelaskan bila komet (lintang kemukus) muncul di arah timur tandanya ada raja yang sedang berbela sungkawa. Lalu rakyatnya bingung. Desa pun banyak yang mengalami kerusakan dan kesusahan. Harga beras dan padi murah, tetapi emas mahal harganya...