Polisi Intimidasi Wartawan saat Rekam Pengamanan Demonstran Tolak UU Cipta Kerja di Malang
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
10 - Oct - 2020, 04:59
Pengamanan demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja oleh aparat kepolisian di depan Balai Kota Malang diwarnai intimidasi terhadap wartawan, Kamis (8/10/2020). Insiden intimidasi ini dialami oleh wartawan saat merekam pengamanan salah satu demonstran oleh anggota Brimob.
Oknum polisi itu itu tak hanya melarang wartawan merekam kejadian tersebut tapi juga menutupi kamera, bahkan mendorong wartawan saat merekam kejadian tersebut. Detik-detik intimidasi yang dialami wartawan itu, terdokumentasi dalam video berdurasi selama 30 detik. Video intimidasi itupun tersebut tersebar di grup WhatsApp dan juga diduga sempat di-Posting di aplikasi TikTok.
Baca Juga : Puluhan Mahasiswa Digelandang Polisi, Ini Sikap Kampus-kampus di Kota Malang
Dalam video tersebut, terlihat bahwa oknum anggota Polri yang melarang itu diketahui bernama Sandi sebagaimana nama tertulis di dada. Pada lengannya tertulis Satbrimobda Den B Pelopor 4. Polisi ini melarang si perekam yang mengaku sebagai wartawan untuk tidak mengabadikan peristiwa tersebut. "Ojo direkam kok (jangan direkam)," ujar anggota bernama Sandi tersebut.
Ucapan tersebut kemudian dibalas oleh si perekam yang telah mengatakan dirinya wartawan. Wartawan ini menyatakan percuma melarang aksinya merekam kejadian tersebut. Namun anggota tersebut tetap berupaya melarang wartawan mengabadikan video pengamanan. "Lha yo ojo direkam kok, kon Iki kok ngeyel (lha iya jangan direkam, kamu itu kok keras kepala)," bebernya.
Lagi-lagi, kemudian si perekam kemudian terus mengatakan jika sudah percuma melarang aksinya merekam kejadian tersebut. Hal tersebut kemudian langsung menyulut emosi anggota tersebut yang kemudian diduga sempat mendorong si perekam.
Merasa diintimidasi, si perekam kemudian mengatakan "lho aku kok mok serang (lho saya kok kamu serang," terang si perekam, yang langsung ditimpali oleh oknum anggota jika pelarangan ini merupakan perintah pimpinannya. "Wes diomongi kok gak oleh ngrekam, iki pimpinananku seng ngomong," ungkap oknum anggota tersebut.
Setelah itu, si perekam kemudian meminta untuk ia pertemukan dengan pimpinannya terkait aksi pelarangan tersebut. Namun setelah itu tak begitu jelas kelanjutan dari aksi pelarangan, sebab durasi video telah habis.
Selain pelarangan tersebut, juga terdapat adegan yang menyita perhatian, di mana saat si perekam berdebat dengan anggota tersebut, terlihat seorang demonstran yang diamankan dan dibawa ke belakang oknum anggota yang berdebat itu...