Sanksi Oknum PNS di Tulungagung Mesum di Kelas: dari Guru Jadi Penjaga Sekolah
Reporter
Anang Basso
Editor
Dede Nana
01 - Oct - 2020, 03:44
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tulungagung telah memanggil dua kepala sekolah dan pengawas dalam dugaan pencabulan oknum PNS (guru) di dalam kelas. Sanksi bagi pelaku pun telah disiapkan.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Kabupaten Tulungagung Haryo Dewanto, berdasarkan keterangan dua kepala sekolah yang telah dipanggil belum ada saksi yang dapat menerangkan kejadian itu. Pasalnya, mereka tidak mengetahui secara langsung perbuatan mesum yang dilakukan AG dengan YS seperti yang diadukan.
Baca Juga : Suami di Tulungagung Shock, Pulang dari Malaysia, Istri Melahirkan Anak Selingkuhan
"Keterangan dari kepala sekolah, mereka mengatakan tidak tahu. Begitu juga pengawas sekolah, juga sama," kata pria yang biasa dipanggil Yoyok, Rabu (30/09/2020).
Menurutnya, yang saat ini belum dipanggil adalah teradu AG,. Tapi, Yoyok mengatakan yang bersangkutan akan segera dihadirkan untuk dimintai keterangannya.
"Rencana dijadwalkan Kamis besok (panggilan, red) guna melengkapi keterangan dari saksi yang telah dimintai keterangan sebelumnya," ujarnya.
Dijelaskan Yoyok, AG merupakan PNS yang baru saja diangkat saat penerimaan CNPS tahun 2018 lalu dan baru ditetapkan pada pertengahan tahun 2020. Saat AG masih berstatus sebagai CPNS, pihaknya tidak pernah menerima laporan dugaan asusila itu.
"Jika saja statusnya dulu masih CPNS dan melakukan pelanggaran serta tindakan tak terpuji seperti yang dilaporkan, otomatis penetapannya sebagai PNS bisa dibatalkan," tegasnya.
Namun karena laporan ini baru muncul setelah pengukuhan, maka untuk proses pemecatan dari statusnya sebagai PNS perlu proses. Namun, jika AG terbukti melakukan perbuatan seperti yang di adukan, Yoyok memastikan sanksi yang diberikan diantaranya memutasinya dari jabatan struktural.
"Jika terbukti, tidak mungkin akan menempati jabatan struktural menjadi guru lagi. Kalau statusnya PNS masih tetap, bisa saja nantinya dimutasi menjadi penjaga sekolah atau yang lainnya,” tegasnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya