Kekeringan Melanda Satu Dusun di Jombang, Ini Penjelasan Dinas Perkim
23 - Sep - 2020, 11:10
Sebanyak 48 kepala keluarga (KK) di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang mengalami kesulitan air bersih. Salah satu penyebabnya adalah bantuan sumur bor dari pemerintah kurang maksimal.
Kekeringan yang melanda itu, bukan hanya di tahun ini saja. Bertahun-tahun warga Wonorejo mengalami kekeringan di saat musim kemarau tiba. Hingga pada 2019 lalu, kabar gembira datang dengan adanya bantuan sumur bor melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS).
Baca Juga : Ban Pecah, Suzuki Carry Berpenumpang 8 Orang Tabrak Guadril Tol Jomo
Namun sangat disayangkan, sumur bor tersebut tidak bisa berjalan lancar. Sehingga, air bersih yang harusnya keluar lancar melalui Pamsimas itu mengalami masalah. Akhirnya, warga pun masih kesulitan mendapatkan pasokan air.
Hal itu mendapat tanggapan dari Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Jombang. Melalui Kepala Dinas Perkim Heru Widjajanto mengatakan, pemasangan perangkat pada Pamsimas dinilai tidak ada masalah teknis. Bahkan, melalui uji geolistrik juga ditemukan potensi sumber air di titik pengeboran waktu itu.
Heru menyebut, lokasi yang gersang dengan tekstur tanah berpasir membuat air gambang menyebar ke wilayah lain. Hal ini lah yang menyebabkan debit air kian sedikit di saat musim kemarau tiba.
"Sehingga akhirnya kemampuan dari pompa kami dengan debit airnya tidak imbang. Karena gak imbang, akhirnya kemudian sudah setengah jam berikutnya air itu habis. Baru setengah jam lagi air muncul lagi," ucapnya, Rabu (28/9/2020).
Heru juga menjelaskan, pihaknya telah berupaya untuk melakukan tes pumping (pengukuran debit sumber air) dan tes logging (pengukuran dalam lubang sumur). Namun, upaya itu tetap tidak berhasil karena debit air yang sangat sedikit.
"Tapi tetap debitnya kecil, kayaknya mungkin alamnya ya. Karena hutannya memang sudah gundul. Nah, jadi langkah kami nanti kerjasama dengan OPD terkait kalau memang kebutuhan masyarakat kurang bisa disuplai PDAM maupun BPBD," ujarnya.
Untuk itu, imbuhnya, sementara ini yang bisa dilakukan adalah pengiriman bantuan air melalui BPBD maupun PDAM.
Baca Juga : Baca Selengkapnya