Masa Karantina Santri Ponpes Berakhir, Bupati Banyuwangi Apresiasi Relawan
13 - Sep - 2020, 01:10
Masa karantina massal bagi 6.000 santri Ponpes Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari Banyuwangi, berakhir. Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan membuka ponpes usai menjalani karantina selama 2 pekan.
Tugas para relawan yang bekerja memenuhi kebutuhan logistik dan konsumsi di dapur umum resmi berakhir. Termasuk para tenaga kesehatan yang selama ini Standby di lokasi.
Baca Juga : Pemkot Batu Bakal Rekrut Relawan Pemadam Kebakaran di Setiap Desa/Kelurahan di Kota Batu
Sebelum meninggalkan dapur umum, seluruh relawan baik dari BPBD, Taggana, Dinas Sosial, TNI, Polri, dan tenaga kesehatan wajib menjalani Rapid Test.
"Seluruh tenaga kesehatan yang telah bekerja dan relawan yang membantu di dapur umum, wajib Rapid Test," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono mendampingi Bupati Abdullah Azwar Anas saat meninjau lokasi dapur umum di Blokagung Banyuwangi, Sabtu (12/9/2020).
Masa karantina berakhir pada Sabtu 12 September pukul 24.00 Wib. Rio, sapaan akrab Widji Lestariono mengatakan selama 14 hari santri telah menjalani karantina.
Setelah menjalani masa karantina, seluruh santri dinyatakan sembuh. Kecuali yang memiliki gejala, mereka akan dipisah dan ditambah masa karantina selama lima hari.
"Ini sesuai dengan pedoman penanganan covid-19 Kementerian Kesehatan revisi ke-5. Bagi yang telah menyelesaikan masa karantina dan tidak bergejala, bisa dinyatakan sembuh," kata Rio.
Untuk penanganan santri yang bergejala, Rio menambahkan, mini hospital yang didirikan di pondok pesantren tetap dipertahankan dan tetap dijaga oleh tenaga kesehatan.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas berterima kasih pada seluruh yang terlibat dalam penanganan klaster pondok pesantren.
"Selama 14 hari ini kita belajar banyak dari urusan ini. Ini bukan bencana biasa. Penanganannya wajib memenuhi SOP kesehatannya. Prosedur tiap tata kelola harus dipenuhi semua," kata Anas.
“Tenaga dan pikiran, mayoritas tenaga kesehatan, cadangan APBD, dicurahkan ke untuk membantu penanganan di sini,” imbuh Anas.
Baca Juga : Baca Selengkapnya