Pemprov Jatim Prioritaskan SMK Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Dede Nana
31 - Aug - 2020, 08:19
Gubernur Khofifah Indar Parawansa memutuskan untuk memperluas cakupan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Jawa Timur (Jatim) untuk SMK.
Kebijakan tersebut diambil Khofifah berdasarkan hasil peninjauan secara langsung aktivitas uji coba pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah, dan hasil evaluasi Dinas Pendidikan Provinsi Jatim bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
Baca Juga : Salut, Warga di Perumahan ini Buat Kelas Bahasa Inggris Gratis
“Saya menilai tingkat kesiapan sekolah dan kepatuhan siswa-siswi SMA- SMK - SMA LB Jatim untuk menerapkan protokol kesehatan sudah sangat bagus. Begitu pula dengan respon orang tua. Pun dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang juga luar biasa," ungkap Khofifah usai menghadiri wisuda Institut Pesantren Kyai Abdul Chalim di Mojokerto, Minggu (30/8/2020) sore kemarin.
Menurut Khofifah, dengan melihat perkembangam situasi saat ini, maka sudah saatnya pembelajaran tatap muka diperluas cakupannya khususnya untuk SMK. Terlebih, sejumlah praktik keterampilan harus dilakukan secara langsung, tidak cukup virtual.
Seperti diketahui, berdasarkan Surat Gubernur Jawa Timur Nomor: 420/11350/101.1/2020 tertanggal 9 Agustus 2020, Pemprov Jatim telah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas.
Kebijakan ini ditempuh sebagai respon terhadap antusiasme orang tua dan siswa untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Selain banyaknya keterbatasan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, mulai soal jaringan internet sampai kepemilikan gawai.
Khofifah sendiri telah meninjau secara langsung ujicoba proses belajar mengajar tatap muka terbatas untuk jenjang pendidikan SMA, SMK dan SMA-LB di Jatim yang telah dimulai sejak tanggal 18 Agustus yang lalu. Diantaranya, SMAN 2 Kota Probolinggo, SMKN 2 Kota Probolinggo, SMAN 2 Nganjuk, SMKN Tanjunganom dan SMA-LB Santhi Kosala.
"Saya yakin selama protokol kesehatan disiplin diterapkan maka risiko penularan Covid-19 akan semakin kecil. Perluasan pembelajaran tatap muka ini tentunya menjadi kabar gembira untuk siswa dan orangtua," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, mengatakan, bahwa jumlah SMK yang diizinkan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka adalah 25% dari total jumlah SMK yang ada di kabupaten/kota setempat, dan berlaku untuk daerah dengan status zona kuning dan oranye...