Penghuni Lapas Porong Cemas, Banyak Napi Meninggal Beruntun Diduga Terpapar Covid-19
Reporter
Desi Kris
Editor
Nurlayla Ratri
20 - Aug - 2020, 06:28
Beredar kabar jika terdapat tujuh orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Klas 1 Surabaya atau Lapas Porong yang meninggal dunia dalam kurun waktu beruntun.
Kabar itu senter beredar melalui pesan WhatsApp yang menyebutkan jika mereka meninggal diduga terpapar virus Covid-19. Tentunya hal ini membuat penghuni lapas lain merasa cemas.
Baca Juga : Mesin Uji Cepat Covid-19 RSUD Kanjuruhan belum Beroperasi, Tunggu Visitasi Dinkes Jatim
Kabar adanya WBP yang terpapar virus Covid-19 ini pun dibenarkan oleh pihak RSUD Sidoarjo.
Direktur RSUD dr. Atok irawan membenarkan jika ada WBP Lapas Porong yang dinyatakan positif Covid-19.
Atok mengatakan jika ada dua WBP yang dinyatakan positif Covid-19. “Dari 5 yang dirawat dua positif Covid, 3 masih nunggu hasil swab,” ujar dr. Atok Irawan, dilansir dari cakrawala.co.
Ia juga mengatakan pada awal Juli lalu sudah ada satu pasien Covid-19 dari Lapas Porong. Namun pasien tersebut sudah dipulangkan pada 22 Juli.
Sayangnya pihak dari Lapas Porong tidak terbuka dengan adanya kabar ini. Bahkan dari sumber terpercaya yang diterima JatimTIMES, menyebutkan warga binaan diancam masuk ke sel tikus jika beredar kabar adanya WBP yang meninggal karena virus Covid-19.
“Minggu lalu pas pertama ada yang mendadak meninggal di kamarnya, dibilang serangan jantung, ternyata kata teman-temannya sudah dua minggu demam. Terus berurutan hingga tujuh orang meninggal. Kabar burung di dalam bahwa yang meninggal karena Covid. Kalapas ambil sikap kalau ada yang nyebar isu Covid yang bersangkutan akan di selti (sel tikus) termasuk juga petugas lapas yang nyebar berita akan dimutasi. Klinik gak berani bicara penyebab meninggalnya teman-teman warga binaan," ungkap sumber tersebut.
Ancaman itu rupanya memiliki alasan lantaran Lapas Porong ingin meraih penghargaan.
“Karena ingin meraih penghargaan satu-satunya lapas yang bebas Corona,” ujar sumber yang enggan disebut namanya itu.
Sumber tersebut juga menginformasikan jika Klinik yang ada di Lapas Porong sudah tidak bisa menampung pasien.
“Klinik lapas nggak nampung karena banyaknya yang terjangkit demam tinggi, sesak napas, lidah hilang rasa dan hidung hilang penciuman,” ujarnya lagi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya