Buram! Audit Kasus Ibu Lahiran Tanpa Dibantu Nakes Hingga Bayi Meninggal Belum Tuntas
Reporter
Adi Rosul
Editor
Nurlayla Ratri
19 - Aug - 2020, 02:25
Kasus ibu melahirkan sendiri tanpa bantuan tenaga medis di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC) Jombang hingga bayinya meninggal dunia, mulai masuk tahap audit. Sayangnya, hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) untuk mengungkap penyebab kematian bayi masih buram.
AMP digelar oleh tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dan organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Kegiatan tersebut digelar secara tertutup di ruang Soeroadiningrat II, Kantor Pemkab Jombang, Selasa (18/8) siang.
Baca Juga : Pelaku Teror Bupati Kediri Masih Misterius, Polisi Kantongi Ciri-Ciri
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jombang dr Vidya Buana mengatakan, di dalam kegiatan AMP telah dibahas kasus kematian ibu (maternal) dan kasus kematian bayi (perinatal). Untuk kasus perinatal ini berkaitan dengan kasus yang dialami oleh bayi dari DR (27), warga Kecamatan Sumobito, Jombang, Selasa (4/8) lalu.
"AMP ini menganut azas no name, no blame, no shame, no pro yusticia. Serta ada proses pembelajaran. Jadi kita murni mengaudit berdasarkan kasus dan nantinya akan muncul sebuah rekomendasi," ujarnya.
Meski AMP sudah digelarnya, namun Vidya mengaku bahwa rekomendasi soal kasus ibu melahirkan sendiri tanpa bantuan tenaga medis RS PMC, hingga bayinya meninggal dunia belum ada rekomendasinya. Vidya beralasan bahwa masih ada yang belum dilengkapi hingga rekomendasi beluk bisa dikeluarkan.
"Belum bisa (rekomendasi kita sampaikan, red) karena masih ada yang perlu dilengkapi. Dari teman-teman tim tadi sepakat kalau ini belum bisa direkomendasikan. Kita tidak bisa sampaikan apa itu (kekurangan yang harus dilengkapi, red). Yang pasti nanti ditunggu saja rekomendasinya keluar seperti apa," kata Vidya.
Mengenai penyebab kematian bayi, Vidya enggan untuk menjawabnya. Ia hanya bisa menyampaikan bentuk rekomendasinya yang akan dibuatnya. Rekomendasi itu akan ditujukan kepada para tenaga medis, fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat.
"(Penyebab bayi meninggal, red) belum bisa kami sampaikan. Seperti yang kita sampaikan bahwa audit ini bersifat no name, no blame, no shame, no pro yusticia. Jadi kita tidak bisa sampaikan itu. Yang kita sampaikan nanti hanya hasil rekomendasi," terangnya.
Sedangkan, lanjut Vidya, hasil AMP tersebut akan diberikan bilamana pihak aparat penegak hukum di Jombang memintanya. "Kita akan membantu bila memang diminta oleh aparat. Tapi selama tidak, ya kegiatan AMP ini untuk pembelajaran," tandasnya...