Pemberlakukan Khusus, SDN Gunungsari 4 Kota Batu Terapkan Belajar Mengajar Langsung
Reporter
Irsya Richa
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
04 - Aug - 2020, 01:53
Selama pandemi, diberlakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring. Namun di Kota Batu ada perlakuan khusus bagi SDN Gunungsari 4 di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.
Perlakuan khusus itu diberlakukan karena beberapa faktor. Yakni kondisi topografi dan jangkauan akses jaringan internet. Kemudian kondisi dan jumlah siswa di sana.
Baca Juga : Dhea Lukita Andreana, Anak TKI Asal Tulungagung Jadi Paskibraka Nasional di Tengah Pandemi
“Dengan mempertimbangkan beberapa kondisi tersebut, maka Gugus Tugas Covid-19 Kota Batu melalui tim teknis yang diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, memberikan rekomendasi agar ada perlakuan khusus bagi kegiatan pembelajaran tatap muka SDN 04 Gunungsari Kecamatan Bumiaji,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M. Chori.
“Namun demikian dalam pelaksanaannya akan tetap dipantau dan diawasi baik oleh pengawas sekolah maupun Dinas Pendidikan. Kebijakan khusus ini hanya berlaku bagi SDN 04 Gunungsari dan tidak untuk sekolah yang lain,” imbuhnya.
Ia menjelaskan beberapa faktor itu dilihat dari kondisi topografi Dusun Brau yang berada di lembah kawasan pegunungan Kota Batu. Sehingga sangat sulit terjangkau jaringan internet atau terkendala sinyal internet.
“Karena kendala internet itulah, sehingga tidak memungkinkan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem daring atau online,” katanya.
Kemudian kondisi siswa dari SDN Gunungsari 04 berbeda dengan siswa lainnya yang ada di Kota Batu, sehingga membutuhkan perhatian khusus dan perlu pendampingan dari para guru selama proses kegiatan pembelajaran.
Selain itu jumlah muridnya yang tidak begitu banyak yang bersekolah di SDN Gunungsari 04 yaitu hanya 44 siswa dari semua kelas, mulai kelas 1 sampai kelas 6. Rinciannya untuk kelas I jumlahnya 9 siswa, kelas II ada 7 siswa, kelas III terdapat 7 siswa, kelas IV sejumlah 8 siswa, kelas V ada 8 siswa, dan kelas VI hanya 5 orang.
Dengan jumlah siswa yang terbatas, kegiatan pembelajaran tatap muka pun bisa dilakukan dengan menerapkan physical distancing untuk setiap kelas.
“Selain itu jam pelajaran termasuk hari masuk sekolah juga tidak dilakukan penuh selama kurun waktu satu minggu. Dalam setiap minggu kegiatan pembejalaran diatur secara bergantian untuk masuk sekolah masing-masing kelas yaitu setiap kelas akan mendapatkan jatah KBM dua hari sekali,” terang Chori...