Tersentuh Kesulitan Pemenuhan Data Internet, Rumah Aspirasi Jajuk Rendra Buka WiFi Gratis
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Dede Nana
31 - Jul - 2020, 03:15
Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Malang banyak para peserta didik, baik tingkat SD, SMP dan SMA atau setaranya terpaksa mengenyam pendidikan dengan sistem dalam jaringan (daring).
Eksesnya adalah kebutuhan data internet dalam pembelajaran daring menjadi kebutuhan para orang tua siswa. Hal ini yang juga kerap membuat para orang tua kesulitan, khususnya bagi mereka yang secara ekonomi terbilang lemah.
Baca Juga : Astra Financial Salurkan 18 Sapi dan 782 Kambing Kurban untuk Masyarakat
Kondisi ini pula yang membuat Jajuk Rendra Kresna, anggota Komisi E DPRD (Dewa Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi Jawa Timur (Jatim) bergerak. Jajuk mengusung program bernama Penggerak Peduli Pendidikan yang di inisiasi olehnya untuk membantu para peserta didik ditengah pandemi Covid-19.
Salah satu program itu adalah dengan penyediaan WiFi gratis di Rumah Aspirasi Jajuk yang berada di kawasan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Koordinator Penggerak Peduli Pendidikan Rumah Aspirasi Jajuk Rendra Kresna, Asep Suryaman menjelaskan, bahwa program penyediaan WiFi gratis merupakan bentuk kepedulian Jajuk atas dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19.
"Penyediaan WiFi gratis di rumah aspirasi bunda Jajuk Rendra Kresna adalah sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap peserta didik yang saat ini sedang menjalani daring," jelasnya ketika dikonfirmasi MalangTimes, Kamis (30/7/2020).
Asep mengatakan, bahwa program penyediaan WiFi gratis ini diperuntukkan untuk semua peserta didik. Khususnya yang berdomisili di sekitaran Kepanjen dan juga dapat meringankan beban orang tua yang harus beberapa waktu sekali membelikan kuota internet untuk anaknya belajar melalui daring.
"Di saat para orangtua yang mungkin kesulitan biaya untuk membelikan paket internetan, siswa bisa datang ke rumah aspirasi bu Jajuk Rendra pada saat jam-jam sekolah," ungkapnya.
Program ini telah berlangsung sejak hari Senin (27/7/2020) yang diikuti oleh para peserta didik di waktu-waktu pelajaran sekolah berlangsung. Yakni sekitar pukul 07.00 - 12.00 WIB yang biasanya diikuti oleh 5 hingga 10 orang anak.
Asep menuturkan, bahwa program ini akan berakhir jika pemerintah telah berkomitmen untuk membuka kembali sekolah.
Baca Juga : Baca Selengkapnya