Nadiem Minta Maaf Soal POP, Tegaskan Tanoto dan Sampoerna Tak Akan Terima APBN Sepeserpun

Reporter

Imarotul Izzah

29 - Jul - 2020, 04:37

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam videonya. (Foto: Video Mendikbud/Ima MalangTIMES)


Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menuai polemik. Hal ini ditandai dengan mundurnya dua organisasi Islam terbesar di Tanah Air, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, yang kemudian diikuti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari program tersebut.

Alasan mereka mundur karena proses seleksi POP yang dinilai tak sejalan dengan semangat perjuangan pendidikan. Timbul protes terhadap dua perusahaan besar yang turut ikut menerima bantuan itu, Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation, yang masuk ke dalam POP untuk kategori gajah atau dengan kata lain mendapatkan bantuan Rp 20 miliar per tahun dari pemerintah.

Baca Juga : Penampilan Rambut Pasha Ungu Kembali jadi Kontroversi, Kemendagri Buka Suara!

Atas polemik tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan permintaan maafnya.

"Dengan penuh rendah hati saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul," ucapnya dalam sebuah video berdurasi 2 menit 36 detik.

Ia menegaskan, Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation tak akan menerima dana APBN sepeserpun.

"Kemdikbud telah menyepakati dengan Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation bahwa partisipasi mereka dalam program Kemdikbud tidak akan menggunakan dana dari APBN sepeserpun. Mereka akan mendanai sendiri aktivitas programnya tanpa anggaran dari pemerintah," tegasnya.

Ia berharap kebijakan tersebut akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan dan isu kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan.

Dalam video tersebut, pria yang akrab disapa Mas Menteri itu juga menyatakan apresiasi sebesar-besarnya atas masukan dari pihak NU, Muhammadiyah, dan PGRI mengenai Program Organisasi Penggerak.

Ia mengakui, ketiga organisasi tersebut telah berjasa di dunia pendidikan, bahkan jauh sebelum negara ini berdiri. Dikatakan, tanpa pergerakan mereka dari Sabang sampai Merauke, identitas budaya dan misi dunia pendidikan di Indonesia tidak akan terbentuk.

Dirinya berharap, NU, Muhammadiyah, dan PGRI tetap bersedia kembali dalam program tersebut.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette