Soroti PIP dan Insfrastruktur Sekolah, PMII Demo Dinas Pendidikan Bangkalan
Reporter
Ahmad Nilam
Editor
Dede Nana
28 - Jul - 2020, 02:13
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Bangkalan, demo Dinas Pendidikan setempat, Senin (27/7/2020).
Demo tersebut menyoroti persoalan kebobrokan pendidikan di Kabupaten Bangkalan, mulai dari KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan Insfrastruktur sekolah.
Baca Juga : Sekolah Liburkan Agenda Qurban, Omset Pedagang Hewan Qurban Turun
Menurut korlap aksi Imam Syafi'i menyampaikan, dinilai dari indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangkalan masih tergolong rendah (nomor 2 dari bawah) se-Jawa Timur. Sehingga, hal tersebut katanya merupakan bagian dari rendahnya kualitas pendidikan di Bangkalan.
"Maka dari itu pemerintah daerah juga harus memperhatikan kondisi Pendidikan yang ada dikabupaten Bangkalan, khususnya Dinas Pendidikan yang memang fokus dalam menyelenggaraan Pendidikan di Bangkalan," kata dia dalam orasinya.
Tidak hanya itu Imam Pantor sapaan lekatnya mengungkapkan, selaras dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
"Di tahun 2018-2019 ada beberapa gedung sekolah yang ambruk atau roboh sehingga membuat proses belajar mengajar kurang nyaman dan kurang kondusif," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya menyinggung terkait keterbukaan informasi publik perihal Program Indonesia Pintar (PIP). Menurutnya, Disdik Bangkalan terkesan menjadi lahan mencari keuntungan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
"Padahal sudah di atur dalam Permendikbud Nomor 10 Tahun 2020 tentang program Indonesia Pintar (PIP)," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Bambang Budi Mustika menyampaikan, bahwa yang dibawa oleh temen-temen PMII ini sifatnya kasuistik. Karena kata dia, kalau di desa itu yang menerima KIP ataupun yang tidak menerima sama-sama warga miskin. Akhirnya oleh tokoh masyarkat pemerhati pendidikan dan kepala sekolah sepakat untuk dibagikan secara merata.
"Yang melaporkan ke temen-temen mahasiswa ini yang bersangkutan tidak menerima namun secara meratanya mereka menerima," dalihnya kepada sejumlah wartawan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya