Curhat Pelaku Bisnis Umroh: Tak Ada yang Peduli, Bahkan Pemerintah!
Reporter
Imam Mutaqqin
Editor
Dede Nana
23 - Jul - 2020, 11:00
Bisnis biro perjalanan umroh sempat booming beberapa tahun terakhir ini. Bahkan banyak dibuka secara massif peluang kerjasamanya. Namun gegara pandemi Covid-19 melanda, bisnis ini dapat dikatakan mati total dan ironisnya tidak ada yang peduli terhadap orang yang terlibat di dalamnya.
Curahan hati para pelaku pun bergema dan hampir senada. Tidak ada satupun yang membahas hal ini sama sekali. Pemerintah yang selama ini mendapatkan pemasukan dengan adanya pengurusan paspor juga tidak ada tindakan sama sekali yang menunjukkan kepedulian ke para pelaku bisnis biro perjalanan umroh.
Baca Juga : Sukses Budidaya Ikan Hias Saat Pandemi, Warga Jombang Ini Raup Untung Puluhan Juta
Wartawan Yogyakarta TIMES saat menemui beberapa pelaku bisnis ini mendapatkan hasil yang sama seperti yang sudah diperkirakan. Yaitu bisnis ini hampir mati total.
Dari beberapa yang ditemui dan dihubungi hampir keseluruhan mengatakan sudah menutup kantor operasionalnya dan merumahkan seluruh karyawannya.
“Ya sementara tutup pak. Karyawan semua di rumahkan, mau gimana lagi, kan tidak bisa memberangkatkan,” kata Faris salah satu pelaku biro di Jogja saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Saat ditanya mengenai aktivitas yang dijalankan saat bisnisnya tutup, Faris mengatakan, banting setir ke bisnis kuliner.
Menurutnya pula, semua bisnis biro umroh di Jogja berhenti beroperasional dan rata-rata beralih bisnis. Mengenai apa yang diupayakan selama pandemi untuk menjalankan bisnis umroh, Faris mengatakan sempat melakukan promosi online, namun tidak ada hasil sama sekali. Sehingga untuk saat ini lebih fokus ke bisnis barunya yang ada hasilnya dari pada meneruskan yang tidak bisa dijalankan.
Mengenai kewajiban yang masih harus dijalankan terhadap konsumen, Faris mengaku masih harus memberangkatkan tiga orang yang sudah terlanjur daftar. Tetapi di biro induk tempatnya bernaung, diperkirakan ada sekitar seribuan lebih yang belum berangkat dan bahkan harus ditarik saat sudah ada di bandara di awal pandemi.
“Ada pak, sebelum covid ada tiga orang yang sudah daftar, dan ternyata setelah itu pandemi melanda. Kedutaan stop visa, ya sudah, masih punya tanggungan itu” terangnya.
Hal ini berbeda dengan pernyataan Hendra, salah satu pemasaran kelompok arisan umroh di Yogyakarta. Saat ditemui di rumahnya, Hendra mengatakan bahwa arisan yang dilakukan masih berjalan walaupun belum ada kepastian pemberangkatan...