Roda Ekonomi Yogyakarta Mulai Normal, tapi Penjual Bakpia Masih Tiarap

Reporter

Lukman

Editor

Dede Nana

23 - Jul - 2020, 02:48

Pak Gatot di depan toko oleh-oleh jhas Jogja miliknya


Jalanan di Yogyakarta di masa New Normal saat ini semakin ramai. Kesan adanya wabah covid semakin menghilang, walau belum senormal sebelum wabah. Yang membedakan adalah setiap pengendara motor kelihatan memakai masker dan orang-orang lalu lalang memakai masker. 

Pusat-pusat perbelanjaan di Jalan Solo juga sudah ramai. Kantor dan kampus di sekitar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma Yogayakarta, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Kampus Concong Catur juga sudah menunjukkan aktivitas keramaian. Warung makan, warung kelontong, tempat foto copy dan penjilidan sudah buka. 

Baca Juga : Begini Potensi Retribusi Uji Kir di Kabupaten Malang Paska Terdampak Pandemi Covid-19 

 

Lalu lalang anak-anak muda berprofil mahasiswa juga sebagian sudah terlihat. Mahasiswa berdiskusi di tempat yang biasa mereka gunakan istirahat setelah kuliah juga sudah menunjukkan ada aktivitas. Walau memang tidak seramai saat sebelum wabah, namun kesan wabah semakin memudar.

Aktivitas masyarakat secara umum juga sudah dimulai. Tempat ibadah, pengajian, arisan, dan acara timbang bayi di dusun-dusun di Yogyakarta dimulai lagi. Semua dengan protokol kesehatan yang ketat sebagaimana diatur oleh pemerintah.

Lalu bagaimana dengan toko oleh-oleh khas Jogja? Mengingat toko oleh-oleh mayoritas pembelinya adalah orang luar DIY yang sedang berwisata.

Yogyakarta Times mewawancarai Gatot, seorang penjual oleh-oleh khas Jogja di jalan utama Jogja-Solo KM. 12 pada Rabu (22/7/2020). Menurutnya, pembeli oleh-oleh Bakpia pada masa Wabah Covid dan New Normal semakin sepi. 

Ia mengatakan, bahwa penjualan di toko oleh-oleh miliknya masa New Normal ini maksimal kisaran Rp 100. Laba yang diperoleh dari penjualan itu tidak lebih dari 20 persennya.

“Sehari hanya bisa mendapat maksimal Rp100 ribu. 3 hari terakhir malah tidak sampai Rp 70 ribu dan bakpia banyak yang kadaluarsa karena tidak terjual,” ucap Gatot.

Selain itu, ia juga menceritakan banyak usaha dan sektor swasta lain yang tutup dan menderita kerugian sampai menghabiskan modalnya. Ia mencontohkan warung makan yang termasuk kategori besar dan terkenal yang berlokasi di Jalan utama Jogja-Solo ditutup karena tidak memperpanjang kontrak lokasinya. 

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette