MCW Cium Aroma Korupsi Terkait Jalan Berlubang di Kota Malang

Reporter

Nurlayla Ratri

Editor

Yunan Helmy

28 - Mar - 2019, 01:05

Divisi Advokasi MCW ntan Dita menunjukkan analisa terkait dugaan korupsi dalam proyek pembangunan jalan di Kota Malang. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)


Malang Corruption Watch (MCW) mendesak kepolisian dan kejaksaan turun melakukan penyelidikan terhadap fenomena jalan berlubang di Kota Malang. Pasalnya, lembaga masyarakat antirasuah itu mencium atau menduga adanya tindak pidana korupsi dalam proyek-proyek pembangunan jalan. 

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini (27/3/2019) di lobi gedung DPRD Kota Malang, MCW menyebut banyaknya jalan rusak di kota pendidikan akibat adanya dugaan korupsi. "Modusnya beragam. Mulai dari indikasi pengurangan volume proyek jalan hingga pengurangan biaya perbaikan jalan yang tidak sesuai dengan anggaran yang tertuang dalam APBD," ujar divisi advokasi MCW Intan Dita. 

Intan menilai, kerusakan jalan tidak hanya disebabkan oleh hujan yang kerap terjadi. Berdasarkan analisa MCW, ditemukan sejumlah permasalahan lain dalam proses pengerjaan proyek jalan. Di antaranya indikasi pengurangan volume pada proses pengerjaan jalan.

"Berdasarkan analisa kami, selama rentang waktu 2015 hingga 2017, terjadi kerugian sekitar Rp 2,2 miliar akibat pengurangan volume pengerjaan jalan. Temuan berulang pengurangan volume pemeliharaan jalan ini menunjukkan buruknya perencanaan Pemkot Malang dalam hal belanja barang dan jasa," kata Intan. 

Dia mencontohkan proyek perbaikan jalan di Jalan Panji Suroso, Kecamatan Blimbing. Pada 2018 kemarin, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengucurkan anggaran pemeliharaan jalan sebesar Rp 3,1 miliar yang dikerjakan oleh CV TKA. "Namun berdasarkan audit BPK, ditemukan pengurangan volume yang dilakukan oleh CV tersebut. Potensi kerugian negara akibat hal ini mencapai Rp 80 juta," sebutnya. 

Contoh lain, lanjutnya, yakni di ruas Jalan Raden Intan, Kecamatan Blimbing. Pada 2018 lalu, Pemkot Malang telah melakukan pemeliharaan ruas jalan dengan nilai kontrak Rp 2,6 miliar yang dikerjakan oleh CV MKA. "Tetapi ditemukan adanya pengurangan volume sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 59 juta," paparnya.

Selain itu, MCW menilai jika proses perencanaan yang buruk dan dugaan politik anggaran yang tidak berpihak kepada kebutuhan masyarakat. Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah jalan berlubang. "Jika di awal perencanaannya baik dan berkualitas, tidak mungkin ada kerusakan yang hanya disebabkan faktor hujan dan banjir," tegasnya. 

"Maraknya jalan berlubang patut diduga bahwa sejak awal pemerintah tidak melakukan perencaan dan pengerjaan secara maksimal," tambahnya. Untuk itu, MCW mendesak Pemkot Malang melakukan pengadaan barang dan jasa perbaikan jalan secara transparan dan akuntabel. 

Pemerintah juga didesak memberikan sanksi tegas terhadap kontraktor bermasalah yang melakukan pengerjaan jalan. "Kami  juga meminta kepolisian dan kejaksaan mengusut pengadaan barang dan jasa yang bermasalah, terutama modus pengurangan volume jalan. Ada indikasi perbaikan jalan yang dikurangi ketebalan aspalnya maupun lebar jalannya," katanya...

Baca Selengkapnya


Topik

Hukum dan Kriminalitas, berita-malang Malang-Corruption-Watch-(MCW) fenomena-jalan-berlubang Kota-Malang DPRD,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette