Tradisi Tanam Kepala Kerbau Bakal Jadi Upacara Resmi Kabupaten Lumajang
Reporter
Pawitra Huda Pradana
Editor
A Yahya
24 - Nov - 2018, 02:46
Unan-Unan merupakan titik awal masyarakat suku Tengger dalam menentukan upacaranya. Unan-Unan sendiri digelar 5 tahun sekali, yang merupakan bagian kegiatan adat istiadat yang harus dilestarikan dan dirangkul dengan bagus.
Di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Unan-Unan merupakan titik temu masyarakat Desa Ranupani. Generasi muda juga harus ikut menjaga kelestarian budaya Tengger yang ada di Desa Ranupani.
"Unan-Unan ini bukan agama, namun adat-istiadat yang harus dilestarikan," ungkap Satumat, Kepala Desa Ranupani, saat pelaksanaan ritual Unan-Unan, Jumat (23/11/2018).
Dari tempat yang sama, Fasilitator Destinasi Kementrian Pariwisata RI, Trisno Sudigdo, SE. MM., menyampaikan bahwa Unan-Unan adalah upacara besar serta indentik dengan memayu desa/menanam kepala kerbau dan sangat penting bagi masyarakat Tengger.
"Mudah-mudahan tahun depan di dalam memperingati upacara adat, pemerintah dapat memfasilitasinya, sehingga Ranupani dapat dijadikan halaman terdepan, serta dapat dijadikan salah satu destinasi wisata kebudayaan di Kabupaten Lumajang," Trisno Sudigdo.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq, M.ML. yang mengikuti upacara adat Unan-Unan Tengger sejak pagi di Desa Ranupani langsung merespons dan menyatakan kebanggaannya sebagai warga Lumajang. Menurutnya Unan-Unan menjadi upacara sekaligus inspirasi terutama di bidang kepariwisataan dan budaya di Lumajang.
Bupati Lumajang juga mengungkapkan keinginannya agar Desa Ranupani menjadi destinasi wisata kebudayaan unggulan Kabupaten Lumajang. Tahun depan bupati yang akrab disapa Cak Thoriq ini ingin tradisi ini akan menjadi upacara resmi Kabupaten Lumajang, sehingga nanti kegiatan tersebut dianggarkan melalui ABPD Kabupaten Lumajang.
"Di Desa Ranupani dapat dilaksanakan secara bersamaan antara pertanian, pariwisata dan event yang dimunculkan oleh masyarakat Desa Ranupani. Diharapkan manfaatnya di Desa Ranupani betul-betul nyata, sekaligus dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Lumajang," paparnya.
"Sedangkan pengelolaan pariwisata agar dapat dilaksanakan secara terkonsep yang terintegrasi dan menyeluruh antara Pemerintah Kabupaten dan Desa Ranupani, karena ini apabila dikelola dengan baik maka akan memberikan kemakmuran bagi rakyatnya," imbuh Cak Thoriq.
Di akhir upacara adat Unan-Unan, Bupati bersama tokoh agama, tokoh masyarakat beserta masyarakat Desa Ranupani mengikuti arak-arakan Jodang (tempat makanan sesaji) menuju Punden Sanggar Agung, untuk melaksanakan ritual penanaman kepala kerbau dan do'a bersama...