JATIMTIMES - Hari Raya Galungan merupakan salah satu perayaan suci dan terbesar bagi umat Hindu di Bali. Galungan dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan menurut perhitungan kalender Bali, tepatnya pada Buda Kliwon Dungulan. Pada tahun 2025, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu, 19 November 2025.
Perayaan ini dimaknai sebagai simbol kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kebatilan). Pada hari ini, umat Hindu memanjatkan rasa syukur atas anugerah Tuhan, menghias rumah dengan penjor, serta melakukan persembahyangan di Merajan dan pura.
Baca Juga : Lembah yang Ditakuti Jahanam: Peringatan Keras tentang Riya dan Kemunafikan
Berikut rangkaian lengkap Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dirayakan umat Hindu di Bali:
1. Tumpek Wariga
Tanggal: 25 hari sebelum Galungan
Makna: Menghormati Sang Hyang Sangkara sebagai Dewa Kesuburan.
Pada hari ini, masyarakat menghaturkan bubuh (bubur) dan sesajen kepada pohon-pohon sebagai wujud doa agar tumbuh subur dan berbuah, sehingga dapat dipergunakan dalam upacara Galungan.
2. Sugihan Jawa
Tanggal: Kamis Wage Wuku Sungsang
Makna: Penyucian alam luar atau Bhuana Agung.
Umat Hindu melakukan upacara Mererebu/Mererebon, yaitu membersihkan pekarangan, lingkungan, serta tempat suci seperti Merajan dan Pura Kahyangan Tiga.
3. Sugihan Bali
Tanggal: Jumat Kliwon Wuku Sungsang
Makna: Penyucian diri atau Bhuana Alit.
Tradisi dilakukan dengan mandi, pembersihan fisik, serta memohon Tirta Gocara kepada sulinggih sebagai penyucian lahir dan batin.
4. Hari Penyekeban
Tanggal: Minggu Pahing Wuku Dungulan
Makna: Pengendalian diri atau nyekeb indriya.
Umat diingatkan untuk menahan diri dari hal-hal negatif sebagai persiapan menyongsong Galungan.
5. Hari Penyajan
Tanggal: Senin Pon Wuku Dungulan
Makna: Memantapkan niat dalam menyambut Galungan.
Hari ini dipercaya munculnya godaan dari Sang Bhuta Dungulan sebagai ujian pengendalian diri umat Hindu.
6. Hari Penampahan
Tanggal: Selasa Wage Wuku Dungulan
Pada hari ini, umat Hindu mulai mempersiapkan penjor, menyembelih babi untuk sarana upacara, serta membuat suguhan bagi leluhur yang dipercaya berkunjung ke rumah keluarga.
Makna simbolis: Membunuh sifat kebinatangan dalam diri manusia.
7. Hari Raya Galungan
Tanggal: Rabu/Buda Kliwon Wuku Dungulan
Puncak perayaan Galungan ditandai dengan persembahyangan di Merajan, Panti, dan Pura. Umat yang memiliki keluarga makingsan ring pertiwi (dikubur) wajib melakukan munjung ka setra dengan membawa banten ke pemakaman.
8. Hari Umanis Galungan
Tanggal: Kamis Umanis Wuku Dungulan
Baca Juga : Tagar Tolak RUU KUHAP Trending, Berikut 4 Alasan Penolakannya
Dimeriahkan dengan Dharma Santi, saling berkunjung ke keluarga, dan tradisi Ngelawang, yaitu tarian barong oleh anak-anak untuk mengusir energi negatif.
9. Hari Pemaridan Guru
Tanggal: Sabtu Pon Wuku Galungan
Dimaknai sebagai hari memohon anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa Guru.
10. Hari Ulihan
Tanggal: Minggu Wage Wuku Kuningan
Maknanya adalah kembalinya para leluhur dan dewata ke kahyangan, meninggalkan berkat bagi umat yang bersembahyang.
11. Hari Pemacekan Agung
Tanggal: Senin Kliwon Wuku Kuningan
Simbol keteguhan iman dan kokohnya keyakinan umat terhadap Dharma selama rangkaian Galungan berlangsung.
12. Hari Raya Kuningan
Tanggal: Sabtu Kliwon Wuku Kuningan
Persembahyangan pada Hari Kuningan harus selesai sebelum tengah hari atau tengai tepet. Umat memasang tamiang, kolem, dan endong di rumah dan Merajan sebagai simbol perlindungan dan keberkahan.
13. Hari Pegatwakan
Tanggal: Rabu Kliwon Wuku Pahang
Sebagai penutup rangkaian Galungan-Kuningan, penjor dicabut, dibakar, dan abunya ditanam di pekarangan rumah. Pegatwakan menandai berakhirnya seluruh rangkaian upacara.
Rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan bukan hanya tradisi spiritual, tetapi juga penguatan nilai moral bagi umat Hindu. Melalui setiap tahapan ini, umat diajak mengendalikan diri, menjaga kesucian lahir batin, serta menegakkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga perayaan Galungan dan Kuningan 2025 membawa kedamaian, kemakmuran, serta kebahagiaan bagi seluruh umat Hindu.