JATIMTIMES - Memasuki tahun ajaran baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menghadirkan angin segar bagi ribuan keluarga melalui program seragam gratis. Kebijakan ini tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi orang tua, tetapi juga memberikan dorongan dalam meningkatkan semangat belajar serta kepercayaan diri siswa dalam menghadapi lingkungan sekolah yang baru.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam memulai pendidikannya. Terutama bagi siswa dari keluarga prasejahtera, bantuan ini bisa menjadi dorongan besar dalam proses adaptasi dan pembelajaran.
Baca Juga : Ormas Fest Bondowoso Berkah 2025 Jadi Ajang Kolaborasi dan Wadah Unjuk Kreativitas
“Harapan kami, bantuan ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak-anak saat mereka memasuki dunia sekolah. Ini bukan sekadar soal pakaian, melainkan tentang menciptakan rasa kesetaraan dan kebersamaan di ruang kelas,” ujar Suwarjana.
Lebih lanjut, bahwa tak dipungkiri awal tahun ajaran kerap menjadi masa penuh tekanan bagi banyak orang tua. Kebutuhan perlengkapan sekolah seperti buku, alat tulis, hingga seragam seringkali memicu kekhawatiran, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Maka, hadirnya program seragam gratis menjadi solusi konkret terhadap tantangan tersebut.
Sebelum program seragam gratis bagi seluruh siswa baru ini, Disdikbud Kotar Malang juga telah membagikan seragam gratis bagi siswa pra sejahtera yang datanya diajukan pihak sekolah. Mereka yang menerima seragam gratis siswa kelas 2 sampai kelas 5 SD, dan untuk SMP dari kelas 7 dan 8.
Tercatat sebanyak 1.460 seragam dibagikan kepada para siswa SD. Angka ini mencakup siswa dari berbagai sekolah, baik negeri maupun swasta. Sementara, untuk jenjang SMP, jumlah seragam yang dibagikan sebanyak 1.380 siswa.
Adanya program ini juga terbukti, dimana siswa menjadi lebih semangat belajar. Dari sisi guru dan pihak sekolah, dampak positif juga dirasakan. Seragam yang seragam membantu menciptakan suasana sekolah yang lebih inklusif dan harmonis, mengurangi potensi diskriminasi sosial berbasis penampilan atau latar belakang ekonomi.
Baca Juga : Gegara Spanduk PSHT Viral di Jepang, LPK Kini Cek Riwayat Silat Calon Pekerja Migran
Lebih lanjut Suwarjana menegaskan, bahwa program ini adalah bentuk nyata komitmen Pemkot Malang dalam menghadirkan ekosistem pendidikan yang ramah, adil, dan mendukung semua kalangan. Termasuk mendukung visi misi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin untuk mewujudkan Kota Malang Mbois Berkelas.
“Kami melihat adanya peningkatan semangat yang cukup signifikan dari para siswa. Ini menjadi sinyal kuat bahwa perhatian terhadap kebutuhan dasar mereka, sekecil apa pun, bisa memberi dampak besar dalam proses pendidikan,” imbuhnya.
Langkah proaktif yang diambil Pemkot Malang ini pun dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain. Pendidikan yang ideal tidak semata berbicara soal kurikulum atau nilai, tetapi juga soal kenyamanan, martabat, dan rasa percaya diri setiap peserta didik.
