JATIMTIMES - Media investigasi Dispatch mengungkap detail konflik antara aktris Kim Sae-ron dan agensinya, Gold Medalist, yang didirikan oleh Kim Soo-hyun. Konflik ini mencuat sebelum Kim Sae-ron meninggal dunia pada 16 Februari 2025.
Kasus ini bermula dari agensi Gold Medalist yang mengirimkan surat resmi kepada Kim Sae-ron terkait pembayaran utang sebesar 700 juta won. Surat tersebut menegaskan bahwa Kim Sae-ron telah menandatangani perjanjian pinjaman pada 22 November 2022 dan harus melunasi utangnya paling lambat 31 Desember 2023.
“Jika jumlah pinjaman penuh tidak dibayarkan dalam waktu singkat, kami akan mengambil tindakan hukum perdata dan pidana.” demikian isi surat dari Gold Medalist.
Di sisi lain, pengacara Kim Sae-ron mengungkapkan bahwa artis tersebut mengalami tekanan finansial yang berat.
“Kim Sae-ron telah menafkahi keluarganya sebagai kepala rumah tangga. Dia mengalami kesulitan keuangan karena pembayaran ganti rugi.” kata Pengacara Kim Sae-ron dalam sidang pertama.
Situasi semakin sulit karena kontrak eksklusif Kim Sae-ron dengan agensinya tidak diperpanjang. Tanpa penghasilan tetap, dia kesulitan melunasi utang tersebut.
Terdesak oleh ancaman hukum, Kim Sae-ron dikabarkan meminta bantuan kepada Kim Soo-hyun, aktor ternama sekaligus mantan kekasihnya. Dispatch melaporkan bahwa ia mengirim pesan SOS kepada Kim Soo-hyun terkait situasinya.
Namun, agensi Gold Medalist membantah memaksa Kim Sae-ron membayar utangnya. Mereka menyatakan bahwa surat yang dikirim hanya merupakan prosedur hukum standar.
“Saya tidak berniat menerima uang dari Kim Sae-ron. Tidak, saya pikir saya tidak bisa menerimanya. Surat bersertifikat itu hanya formalitas karena ada kemungkinan pelanggaran kepercayaan dalam perusahaan.” – pernyataan resmi Gold Medalist kepada Dispatch, dikutip Rabu (12/3/2025).
Namun, pernyataan ini bertentangan dengan respons Kim Sae-ron yang merasa cemas dan tertekan setelah menerima surat tersebut.
Beberapa hari sebelum kematiannya, Kim Sae-ron dikabarkan mengalami tekanan berat. Dispatch mewawancarai seorang warga yang tinggal satu gedung dengan mendiang.
“Saya sering melihatnya menangis di tangga. Saya merasa kasihan padanya dan mencoba menghiburnya. Saya juga melihat bekas luka di pergelangan tangannya.” kata seorang warga.
Menurut laporan, Kim Sae-ron telah menjual asetnya, termasuk mobil dan investasi, untuk membayar kompensasi akibat kasus kecelakaan yang melibatkannya. Ia juga harus membayar ganti rugi kepada perusahaan produksi The Hunting Dogs sebesar 700 juta won.
Pada akhirnya, situasi ini diduga berkontribusi pada tragedi yang menimpanya.
Setelah kabar kematian Kim Sae-ron mencuat, Dispatch kembali menghubungi Gold Medalist terkait permasalahan pembayaran utang ini. Agensi tetap mempertahankan sikapnya bahwa mereka tidak benar-benar mengharapkan pembayaran dari Kim Sae-ron.
“Kami memahami situasinya. Namun, perusahaan harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku.” ungkap Gold Medalist.
Di sisi lain, hubungan Kim Sae-ron dan Kim Soo-hyun kembali menjadi perbincangan publik. Seorang sumber dekat mengungkapkan bahwa mereka memang memiliki hubungan spesial di masa lalu, meskipun agensi Kim Soo-hyun membantah rumor tersebut.
“Usia Kim Sae-ron menjadi masalah, jadi mereka tidak akan pernah mengakui hubungan mereka.” kata kenalan dekat Kim Soo-hyun.
Untuk diketahui, Kim Sae-ron bunuh diri pada 16 Februari 2025, diduga sengaja dilakukan di hari ulang tahun Kim Soo-hyun. Kepergiannya meninggalkan banyak pertanyaan, terutama mengenai tekanan finansial, hubungan pribadinya, serta cara agensinya menangani masalah ini.
Meskipun tidak ada satu faktor tunggal yang dapat disalahkan atas kematiannya, banyak pihak menyoroti peran tekanan publik, media, serta cara agensi Gold Medalist menangani permasalahannya dengan Kim Sae-ron.
