JATIMTIMES - KONI Kota Malang tidak ingin para cabang olahraga (cabor) asal-asalan dalam memilih atlet yang akan dikirim ke Porprov IX Jatim 2025. Meski status Kota Malang adalah salah satu tuan rumah pada ajang olahraga dua tahunan tersebut.
Sekretaris Umum KONI Kota Malang, Yudo Nugroho mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan kepada cabor melalui bidang pembinaan dan prestasi (Binpres). Tujuannya untuk menampung keluhan yang selama ini dialami oleh para cabor.
Baca Juga : Berikan Transparansi dan Pelayanan Publik, Polresta Malang Kota Raih Penghargaan dari KPPN
Karena berstatus sebagai salah satu tuan rumah pada ajang Porprov IX Jatim 2025 bukanlah hal mudah. Bagi Yudo, hal ini menjadi prestise bagi setiap insan olahraga yang ada di Kota Malang.
Oleh karena itu, cabor mendapat pendampingan dari Binpres. Dan nantinya para cabor akan melaporkan setiap progres dari atlet.
“Meski selaku tuan rumah, jadi tidak hanya asal mengirim atlet ke Porprov tetapi punya progres medali,” tegas Yudo kepada JatimTIMES, Kamis (23/1/2025).
Rencananya KONI Kota Malang akan membentuk kontingen sekitar 750 atlet. Akan tetapi, pengalaman pada Porprov tahun sebelumnya, atlet bisa mencapai 900.
“Ada potensi bertambah. Walaupun bertambah harus melihat progres target dia. Jangan bermain di rumah sendiri tapi seperti rekreasi. Target dalam bentuk terukur,” beber Yudo.
Baca Juga : Banyak Atlet Berpotensi Tidak Masuk Daftar Seleksi Porprov, Masyarakat Mengadu ke Komisi IV DPRD Situbondo
Pada Desember 2024 hingga awal Januari 2025 ini, para cabor di bawah naungan KONI Kota Malang telah melakukan promosi degradasi (promdeg) pada atlet. Hal itu yang menjadi salah satu faktor penentu capaian target medali dari Kota Malang pada Porprov IX Jatim 2025.
“Dari situ bisa dilihat berapa yang disiapkan atletnya untuk masuk ke kontingen Kota Malang. Tentunya ini terkait dengan perkiraan atau target medali yang harus mereka capai,” tukas Yudo.