JATIMTIMES - Rasulullah Muhammad SAW adalah suri teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal memberi dukungan kepada orang yang sedang sakit. Dalam banyak riwayat, Rasulullah tidak hanya memberikan empati, tetapi juga mendoakan kesembuhan untuk mereka.
Doa-doa yang dipanjatkan Rasulullah memiliki makna mendalam dan penuh harapan, mengajarkan umat Islam untuk selalu mengandalkan Allah SWT dalam menghadapi ujian kesehatan.
Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar mencatat sejumlah riwayat yang menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW memberikan perhatian besar kepada sahabat-sahabatnya yang sedang sakit.
Baca Juga : Doa dan Zikir yang Diamalkan Rasulullah setelah Salat Dhuha
Berikut adalah beberapa doa yang diajarkan Rasulullah untuk orang sakit, sebagaimana diriwayatkan dalam berbagai hadis, sebagaimana dilansir dari NU Online.
Salah satu doa yang sering dibaca Rasulullah untuk keluarganya diriwayatkan dalam Sahih Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini. Berilah kesembuhan, karena hanya Engkau yang Maha Penyembuh. Tiada penyembuhan selain penyembuhan dari-Mu, yang tidak menyisakan rasa sakit.”
Rasulullah juga mengajarkan doa ini saat meruqyah salah seorang sahabat:
امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِكَ الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا أَنْتَ
Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.
Artinya: “Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini. Dengan tangan-Mu ada kesembuhan. Tidak ada yang mampu mengangkatnya selain Engkau.”
Abu Dawud dan At-Tirmidzi juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca doa berikut sebanyak tujuh kali di hadapan orang yang sakit:
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.
Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan Arasy yang megah, agar Dia menyembuhkanmu.”
Selain itu, Rasulullah SAW menunjukkan contoh mendoakan sahabatnya secara spesifik, seperti doa beliau kepada Sa‘ad bin Abi Waqqash. Namun, nama yang disebutkan dapat diganti dengan nama orang yang sakit:
اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا
Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan.
Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah Sa‘ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa‘ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa‘ad.”
Ketika Rasulullah menjenguk seorang badui yang sedang menderita demam, beliau juga membaca doa berikut:
لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.
Artinya: “Tidak apa-apa, semoga sakit ini menjadi penyuci dosa dengan kehendak Allah.”
Doa lain yang mencakup permohonan kesembuhan sekaligus pengampunan dosa adalah doa yang dibaca Rasulullah saat menjenguk Salman Al-Farisi RA:
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ
وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.
Artinya: “Semoga Allah menyembuhkan penyakitmu, mengampuni dosamu, dan memberikan afiat dalam agama serta tubuhmu hingga akhir hayatmu.”
Demikian amalan Rasulullah saat mendoakan orang sakit. Doa ini bukan hanya bentuk ikhtiar, tetapi juga wujud kasih sayang yang nyata terhadap sesama. Semoga kita dapat meneladani Rasulullah dalam memberikan dukungan dan mendoakan mereka yang sedang diuji oleh penyakit. Semoga informasi ini bermanfaat!