free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Momentum Nataru Harga-Harga Naik, Ini Tingkat Inflasi di Jatim Desember 2024

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : A Yahya

03 - Jan - 2025, 16:23

Placeholder
Perkembangan inflasi Jatim Desember 2024. (BPS Jatim)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, perkembangan harga berbagai komoditas di akhir tahun 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada Desember 2024, terjadi inflasi di Jatim, baik secara month to month (m-to-m), year on year (y-on-y), maupun year to date (y-to-d).

Kondisi tersebut tak lepas dari adanya momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Jawa Timur di 11 kabupaten/kota, pada Desember 2024 terjadi inflasi y-on-y sekaligus y-to-d sebesar 1,51 persen.

Baca Juga : Profil AKBP Malvino Edward Yusticia, Perwira Polisi yang Dipecat Gegara Kasus Pemerasan di DWP 2024

Dengan kata lain, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,52 pada Desember 2023 menjadi 107,11 pada Desember 2024. "Adapun secara m-to-m terjadi inflasi sebesar 0,46 persen," tulis BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Jumat (3/1/2025).

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman dan tembakau tercatat naik sebesar 1,97 persen.

Kenaikan juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,43 persen. Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,55 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,66 persen.

Kelompok kesehatan juga naik sebesar 1,83 persen. Pun demikian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya yang naik sebesar 1,55 persen. Selanjutnya kelompok pendidikan naik sebesar 1,54 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,12 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,57 persen. 

"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok transportasi sebesar 0,52 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,12 persen," papar BPS Jatim. 

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Desember 2024, antara lain emas perhiasan, daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah, beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, nasi dengan lauk, telur ayam ras, bawang putih, mobil, sekolah dasar, sepeda motor, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin (SPM), daging sapi, tukang bukan mandor, bakso siap santap, cumi-cumi, dan akademi/perguruan tinggi.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, di antaranya cabai rawit, cabai merah, angkutan udara, bensin, tomat, jeruk, ikan bandeng/ikan bolu, pepaya, wortel, dan tongkol diawetkan.

Baca Juga : Masa Sanggah Kuota Sekolah SNBP 2025 sampai Kapan? Ini Jadwalnya

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Desember 2024, antara lain telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, minyak goreng, ikan mujair, nasi dengan lauk, bawang putih, jeruk, kacang panjang, dan terong.

Pada Desember 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,55 persen. Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen.

Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menyumbang sebesar 0,06 persen. Lalu andil kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen.

Adapun andil lain di antaranya berasal dari kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,11 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,23 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,42 persen. 

"Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,07 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen," ungkap BPS Jatim.


Topik

Ekonomi Inflasi Jatim bps Jatim



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

A Yahya

Ekonomi

Artikel terkait di Ekonomi