JATIMTIMES - Lima hari pasca banjir bandang, Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengunjungi posko bencana di Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Minggu (29/12/2024).
Kedatangan Deputi Sistem dan Strategi BNPB terebut guna memastikan penanganan bencana di kabupaten Situbondo tersebut sudah tepat.
Baca Juga : Tim Delegasi Teknis Tinjau Venue di Kabupaten Malang Jelang Porprov 2025
Dalam kesempatan itu, Raditya Jati mengungkapkan bahwa saat ini Jawa Timur dalam ekstrem cuaca dengan proyeksi prediksi iklim sampai bulan Februari. Untuk mengantisipasi bencana karena Iklim ekstrim, BNPB akan melakukan operasi modifikasi cuaca.
"Hal ini (Modifikasi cuaca-red) bisa dilakukan jika memenuhi tiga kriteria yakni jika curah hujan melebihi 50 mm/hari, kedua bilamana cuaca ekstrem melanda wilayah yang pernah terdampak, dan yang ketiga yang sedang atau berpotensi Bencana Hidrometeorologi seperti kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas," ungkapnya.
Selain itu, Raditya Jati juga mengatakan bahwa dalam mengurangi resiko bencana, pemerintah daerah Situbondo seharusnya memahami tentang situasi daerahnya.
"Seperti tadi disampaikan bapak Sekda, bahwa dugaan penyebab banjir adalah karena adanya peralihan fungsi lahan, pertambangan ilegal dan sedimentasi sungai. Itu dicari tau dulu kebenarannya jika memang iya, bagaimana caranya agar penyebabnya itu bisa diatasi," jelas Deputi Sistem dan Strategi BNPB itu.
Hal yang harus dievaluasi kata Raditya Jati adalah terkait mitigasi bencana dan peringatan dini ketika sudah terindikasi akan ada potensi bencana.
Baca Juga : Memasuki Usia ke-44 Tahun, PDAM Tirto Kertonegoro Ngawi Berkomitmen Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat
"Mitigasi Bencana di Kabupaten Situbondo, bisa bekerjasama dengan Komunitas Sosial dalam mensosialisasikan kepada masyarakat bantaran sungai, komunikasi antara hulu dan hilir bisa bekerjasama dengan rekan-rekan ORARI, sehingga bisa mengurangi resiko bencana," ungkapnya.
Namun demikian, Raditya Jati mengapresiasi kesigapan kabupaten Situbondo dalam menangani bencana banjir, sebab tidak hanya BPBD yang turun tapi semua pihak bekerjasama dengan baik dalam menangani
"Bencana tidak bisa hanya ditangani BPBD, saya salut dengan kekompakan kabupaten Situbondo, karena jika terjadi bencana tanggung jawab bersama dalam menangani," pungkasnya.