JATIMTIMES - Insiden maut terjadi di KM 77.400 A Tol Purwodadi-Lawang pada Senin (23/12/2024) sore. Sebuah truk pengangkut pakan ternak yang tak mampu menaiki tanjakan diduga menjadi penyebab utama kecelakaan yang melibatkan bus rombongan SMP IT Darul Qur'an Mulia Putri Bogor.
Menurut Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, truk yang gagal nanjak tersebut meluncur mundur tanpa kendali dan menabrak bus yang melintas di belakangnya. "Kejadiannya karena truk tak kuat menanjak, lalu mundur dan menabrak bus," ungkapnya, Senin malam.
Kecelakaan ini mengakibatkan empat korban jiwa, termasuk sopir bus, serta beberapa penumpang yang mengalami luka-luka. Pihak kepolisian menyatakan akan menyelidiki faktor-faktor yang memicu kecelakaan ini, termasuk kondisi truk, muatan, dan kelayakan kendaraan.
Awalnya, sopir truk yang kesulitan menanjak mencoba berhenti di bahu jalan untuk mengganjal ban belakang. Namun, upaya tersebut diduga tidak sempurna sehingga truk bergerak mundur dengan kecepatan tinggi dan menabrak bus yang berada di jalur belakangnya.
Kecelakaan seperti ini sebenarnya dapat dicegah jika pengemudi memahami cara menangani truk yang tak kuat menanjak dan memenuhi syarat operasional kendaraan. Berikut adalah beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh pengemudi, dilansir dari laman Isuzu:
1. Pastikan Muatan Sesuai Kapasitas Truk
Beban berlebih (over dimension & over load atau ODOL) adalah salah satu penyebab utama truk kehilangan tenaga saat mendaki. Muatan yang melebihi kapasitas kendaraan dapat menurunkan performa mesin dan meningkatkan risiko kecelakaan. Pengemudi dan pemilik truk harus mematuhi aturan muatan sesuai spesifikasi kendaraan.
2. Jaga Putaran Mesin Sesuai Spesifikasi Torsi
Setiap truk memiliki spesifikasi torsi maksimum yang berbeda-beda. Pengemudi harus memahami torsi maksimum kendaraan yang dikemudikan agar dapat menyesuaikan posisi gigi. Misalnya, jika putaran mesin turun ke 1.000 rpm saat menanjak, pengemudi perlu segera memindahkan gigi ke posisi lebih rendah untuk mengembalikan putaran mesin ke rentang optimal (biasanya 1.200-2.200 rpm).
Contohnya, Isuzu Elf NLR memiliki torsi maksimum 36 Kgm pada putaran mesin 1.500-2.600 rpm, sedangkan Isuzu Elf NMR mampu menghasilkan 41 Kgm pada putaran 1.400-2.600 rpm. Memahami spesifikasi ini membantu pengemudi mengelola kendaraan dengan lebih baik.
3. Kenali Medan Jalan yang Dilalui
Pemahaman medan sangat penting untuk mengantisipasi turunnya performa mesin di jalanan menanjak. Dengan mengetahui kondisi jalan, pengemudi dapat memilih strategi terbaik, seperti menggunakan gigi rendah untuk tanjakan curam atau memanfaatkan kecepatan stabil di jalan datar.
4. Langkah Darurat Jika Truk Mulai Kehilangan Tenaga
Apabila truk mulai menunjukkan tanda tak mampu menanjak, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan:
• Segera tarik rem tangan untuk menghentikan kendaraan.
• Jika truk mulai meluncur ke belakang, pindahkan gigi ke posisi mundur sambil memanfaatkan rem kaki dan exhaust brake.
• Lakukan rem darurat dengan menarik dan melepas rem tangan beberapa kali hingga kendaraan benar-benar berhenti. Pada sistem rem angin, rem akan otomatis terkunci jika suplai angin habis.
Untuk mencegah kejadian serupa, pengemudi truk harus rutin melakukan perawatan kendaraan, mengecek kondisi rem, mesin, dan filter bahan bakar, serta mematuhi aturan muatan yang telah ditetapkan. Kewaspadaan dan kesiapan pengemudi di lapangan menjadi kunci utama keselamatan. Semoga informasi ini bermanfaat!
