free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Penanganan Longsor JLS Terkendala Cuaca

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Yunan Helmy

14 - Dec - 2024, 19:12

Placeholder
Warga setempat yang terpaksa nekat melintasi jalan JLS yang longsor saat mengangkut rumput. (Foto: Ashaq Lupito/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Cuaca jadi tantangan saat penanganan jalan longsor yang terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) Kelok Sembilan, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Terlebih, sejak sebelum maupun setelah terjadi longsor hingga hari ini, Sabtu (14/12/2024), hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi di Kabupaten Malang.

"Kendala sampai dengan sekarang masih terkait dengan cuaca," ungkap Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Jatim Deny Purwa Indarsa.

Baca Juga : Tanam 413 Pohon di Hulu Sungai Brantas, TJSL Bulog Konservasi Air untuk Selamatkan Cadangan Pangan

Hujan yang juga terjadi di lokasi longsor JLS tersebut menjadi kendala saat pembuatan jalan fungsional alias jalan darurat sementara. "Kalau jalan fungsional, untuk pelaksanaannya, saya pesan ke teman-teman (pelaksana dan pekerja), kalau memang hujan, coba dilihat hujannya seperti apa. Kalau memang terlalu besar hujannya, mendingan stop dulu saja," ujarnya.

Diakui Deny, opsi tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi potensi longsor susulan. "Kekhawatirannya, kami juga tidak mengerti apakah ini nanti bergerak turun lagi (longsor). Ini juga demi keselamatan operator, pekerja-pekerjanya. Sehingga kendalanya sampai sekarang itu (cuaca)," ujarnya.

Meski terkendala cuaca,  ditargetkan jalan fungsional akan rampung maksimal empat hari pasca-terjadinya longsor. Artinya diperkirakan akan selesai pada Minggu (15/12/2024).

"Sifatnya masih penanganan sementara, masih fungsional. Yang penting ini bisa tembus dulu, bisa dilalui kendaraan. Kemungkinan 3-4 hari sudah bisa tembus," ujarnya.

Deny menyebut, sebelum terjadi bencana, JLS yang kini mengalami longsor tersebut mayoritas dilalui oleh kendaraan kecil. Yakni mulai dari sepeda motor hingga kendaraan pengangkut maupun mobil dari warga setempat.

"Kebetulan memang di sini belum fungsional untuk ruasnya. Memang ini kan nyambungnya sampai Modangan itu masih tutup. Setelah selesai PHO (provisional hand over), belum ada kendaraan berat yang melintas dan baru kendaraan warga saja," ucap dia.

Targetnya, jalan fungsional akan disediakan dalam satu lajur dulu. Sehingga nantinya akan menerapkan sistem buka-tutup.

"(Jalan fungsional) untuk mobil kecil biar bisa lewat, juga untuk kendaraan sepeda motor bagi warga itu juga bisa lewat. Jadi, sifatnya fungsional dulu," kata Deny.

Sementara itu, sehari pasca-terjadi bencana longsor, sejumlah penanganan awal telah dilakukan para pihak terkait, Kamis (12/12/2024). Satu alat berat berupa ekskavator juga turut dilibatkan untuk mengeruk material longsor.

Baca Juga : Dilanda Banjir Bandang, Lima Rumah di Dusun Merak Situbondo Rusak

"Kami sudah koordinasi dengan penyedia jasanya (untuk menyediakan) satu ekskavator kecil sama satu dump truck untuk percepatan supaya bisa segera fungsional," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, hujan terjadi sejak Selasa (10/12/2024) hingga Rabu (11/12/2024). Hujan kemudian mulai mengakibatkan longsor pada Rabu (11/12/2024) dini hari.

Berdasarkan penanganan awal Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, longsor terjadi di delapan titik pada ruas jalan pembangunan Bts. Blitar-Sp. 5 Purwodadi, Kabupaten Malang. Terparah, longsor terjadi di jalan JLS Kelok Sembilan, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

Sehari kemudian, Kamis (12/12/2024), sejumlah pihak dan pejabat pemerintahan terkait termasuk Bupati Malang HM. Sanusi melakukan peninjauan ke lokasi longsor di JLS. Dalam serangkaian agenda tersebut, sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga turut melakukan peninjauan.

Hasilnya, lokasi longsor bertambah menjadi 10 titik. Namun, hasil peninjauan tersebut masih harus menunggu dari ahli yang membidangi. Sehingga jumlah titik longsor belum bisa dipastikan secara pasti.

Sementara itu, target awal penanganan bencana adalah penyelesaian jalan fungsional. Setelahnya akan direalisasikan pembangunan jalan secara permanen.

"Kalau untuk permanennya, kami masih menunggu advis teknis dari kementerian. Jadi, ada Balai Geoteknik yang memang khusus terkait dengan case seperti ini. Nanti penanganan permanennya seperti apa, itu yang masih kami tunggu," pungkas Deny.


Topik

Peristiwa Longsor JLS Jalur Lintas Selatan jalan longsor



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Yunan Helmy