free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Minyak Goreng di Surabaya Naik 5 Bulan Beruntun, November 2024 Inflasi 0,19 Persen

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Yunan Helmy

03 - Dec - 2024, 17:23

Placeholder
Perkembangan inflasi Kota Surabaya pada November 2024. (BPS Kota Surabaya)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat pada bulan November 2024, terjadi inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,19 persen. Sedangkan inflasi year on year (y-on-y) tercatat sebesar 1,31 persen, dan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,94 persen.

Secara m-to-m, kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali mengalami kenaikan harga komoditas sehingga memberikan andil inflasi. Komoditas bawang merah, daging ayam ras, tomat, dan emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang utama inflasi November 2024 dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,07 persen, 0,05 persen, 0,04 persen, dan 0,02 persen.

Baca Juga : Disparbud Gelar Malang Coffee Week untuk Tarik Wisatawan dan Kenalkan Kopi Kabupaten Malang

"Komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan tomat konsisten mengalami kenaikan harga sejak bulan lalu. Sedangkan komoditas emas perhiasan senantiasa mengalami kenaikan harga dalam 11 bulan terakhir," tulis BPS Kota Surabaya dalam laporan terbarunya, dikutip Selasa (3/12/2024).

Kenaikan harga yang terjadi umumnya disebabkan kenaikan permintaan, kenaikan harga pakan serta proses distribusi pasokan. Sejalan dengan itu, BPS Kota Surabaya juga menyoroti komoditas minyak goreng yang kembali menjadi penyumbang inflasi pada November 2024, dengan andil sebesar 0,01 persen.

"Komoditas minyak goreng mengalami kenaikan pada November 2024 sebesar 0,59 persen. Kenaikan harga komoditas minyak goreng ini telah terjadi berturut-turut selama 5 bulan terakhir," sebut BPS Kota Surabaya.

Salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional sebesar 7,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan bahan baku utama minyak goreng ini memperbesar biaya produksi minyak goreng di dalam negeri.

Catatan BPS Kota Surabaya, harga CPO sempat melemah 11 persen pada Juni 2024. Namun sejak saat itu terjadi tren kenaikan. "Kebijakan tarif Bea Keluar (BK) CPO Malaysia (salah satu penghasil minyak mentah terbesar di dunia) yang berlaku sejak Oktober 2024 mempengaruhi harga CPO di pasar global," papar BPS Kota Surabaya.

Baca Juga : Peringati Accor World DuoDays, Grand Mercure Malang Mirama Gelar Kelas Bahasa Isyarat untuk Karyawan

Sementara itu, pada November 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,44 persen. Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen.

Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen. Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen. Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen.

Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar juga memberikan andil 0,02 persen. Berikutnya, kelompok pendidikan sebesar 0,12 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen, serta dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,44 persen.


Topik

Ekonomi Kota Surabaya inflasi ekonomi BPS



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

Yunan Helmy